Pages

  • BERANDA
  • DISCLOSURE POLICY
  • DISCLAIMER
  • PRIVACY POLICY
  • KONTAK SAYA
facebook instagram

HENRY HALIM OKTAKUSUMA

    • BERANDA
    • TENTANG HENRY
    Sebagian besar masyarakat sudah mengenal ‘Blog’ anak kecil pun sudah mengenal dan punya blog. Blog yang dulu hanya sebuah diary sekarang menjadi lebih dari itu, blog bisa berisi informasi tentang apapun diantaranya mengenai pariwisata, lifestyle, resensi buku maupun film, bisnis, dan masih banyak lagi.

    Di internet khususnya Blog kita bebas berekspresi dan berkreasi, apapun yang kita mau lakukan bisa disana namun tetap ada batas kewajarannya, agar tidak melewati batas kewajaran itu maka dibentuklah etika dan sekarang juga sudah dibuat hukumnya dalam UU ITE.

    Acara Blogilicious (bekerjasama dengan Telkom, UseeTV, dan komunitas blog) yang saya ikuti ini di sesi pertama dengan narasumber ketua komunitas blog Kayuh Baimbai yaitu Harie Insani Putra, membahas materi Etika Blogging, Facebook, dan Twitter.

    Yang aku tulis ini adalah sedikit rangkuman dari materi yang disampaikan beliau.

    Dalam nge-blog kita bebas mengeluarkan pendapat kita atau ekspresi kita namun kita juga harus beretika di dalamnya, kebebasan berekspresi di dunia internet itu dibatasi salah satunya oleh UU ITE Pasal 27 ayat (3), tujuannya adalah bebas berekspresi tanpa merugikan orang lain, maka dari itu dibuatlah etika online.

    Jika sebuah pelanggaran atau etika dibuat maka pasti ada yang melanggarnya, kenapa sih ada orang yang melanggarnya ? Beberapa jawabannya ada di bawah ini.

    1. Tidak Tahu
    Ada orang yang melanggar etika online itu karena tidak tahu dengan peraturannya sehingga melakukkan apa yang tidak disahkan oleh etika online tersebut.

    2. Masa Bodoh
    Orang ini mengetahui peraturan dan etika online tetapi tetap melanggarnya, dengan kata lain sengaja melakukan pelanggaran.

    3. Popularitas
    Biasanya orang yang mencari popularitas untuk blog-nya dengan meng-copy tulisan orang lain lalu disalin ke dalam blog sendiri.

    4. Sosialisasi yang tidak merata
    Sosialisasi yang tidak merata oleh pemerintah membuat masyarakat yang ada di daerah jauh kurang mengetahui mengenai UU ITE tersebut.

    Beberapa pelanggaran yang sering dilakukan oleh pengguna diantaranya :

    1. Pencemaran nama baik
    Biasanya orang melakukan hal tersebut saat mengalami kekecewaan kepada pihak terkait, karena saking emosinya sehingga menulis di blog pihak yang dianggap mengecewakan tersebut.

    2. Saduran/Modifikasi
    Copy Paste tulisan orang lain atau dari blog lain marak terjadi di dunia maya sekarang, misalnya keyword yang sering dicari tentang “diet sehat” maka banyak blog yang meng-copas postingan mengenai “diet sehat itu” tanpa mencantumkan referensi atau sumber infonya tersebut. Dan ini menjadi pelanggaran hak cipta karya seseorang.

    3. Sumber rujukan
    Kebanyakan blog menuliskan info yang diambil dari blog lain atau tulisan orang lain tanpa mencantumkan sumber rujukan.

    4. Spam
    Di blog Spam berbentuk komentar yang tidak nyambung dengan tulisan yang ada di blog kita. Spam di Facebook biasanya berbentuk iklan dan foto-foto yang di tags yang mana fotonya tersebut tidak beretika.

    5. Copyright Template
    Blog pasti menggunakan sebuah template, template itu bisa kita unduh atau mengedit html yang sudah ada, meskipun itu blog milik kita sendiri tetapi kita jangan menghapus copyright yang tertera di bagian bawah template, karena itu adalah hak cipta dari pembuat template tersebut.

    6. Iklan
    Cara pemasangan iklan yang kurang rapi dan mengganggu pengunjung untuk membaca tulisan di blog kita bisa dikategorikan sebagai Spam juga, karena menyulitkan pengunjung untuk membaca tulisan. Sebaiknya iklan diletakan secara rapi di sidebar.


    Masalah utama dalam blog itu adalah menulis, bagaimana cara kita menulis secara baik dan menyampaikan informasi yang ada dalam tulisan kita itu. Masalah bisa muncul hanya dari kita menulis meskipun tulisan itu pendek.

    Jadi jikapun ingin menuliskan kritik kepada suatu pihak tertentu janganlah tulis nama pihak yang bersangkutan, cukup disamarkan atau ditulis dengan tanda ***, dan tulislah kritikan dengan bahasa yang halus.

    Pesan yang disampaikan Harie Insani Putra adalah jangan takut untuk terus nge-blog namun harus tetap beretika di dalamnya.


    H2O
    Continue Reading
    Kamis, 30 Agustus 2012 karyawan bagian operasional (sebut saja namanya R) PT Pertani tempat aku magang mengajak ke Pelaihari sekitar 2 jam dari Banjarmasin untuk mengantarkan pestisida ke kios tani dan menyerahkan surat ke Dinas Pertanian.

    Selesai dengan urusan di Pelaihari kami melanjutkan perjalan menuju kota Takisung, sekitar 45 menit dari kota Pelaihari. Di Takisung kami mendatangi 2 kios tani yang letaknya saling berdekatan sekitar 200 meter. Saat ngobrol-ngobrol di kios, aku baru tau kalau di Takisung itu banyak banget orang Jawa.

    Jam 1 siang kami selesai di kedua kios, lalu R bertanya “kamu kapan terakhir ke pantai ?” aku mikir sebentar mengingat-ingat, “sekitar 1 tahun yang lalu. Kenapa ?” sambil masuk mobil dia menjawab, “karena tugas kantor udah selesai dan selagi dekat kita ke pantai aja sambil refreshing.”

    Diajak ke pantai di tengah kesibukan siapa yang enggak mau, dengan excited-nya aku jawab “boleh-boleh,” senyum lebar terpampang di wajahku setelah mendapat respon positif dari R tanda dia menyetujui. Dan mobil pun dijalankan menuju Pantai Takisung.

    Sampai di pantai ku lihat pengunjung sedikit banget, saking sedikitnya bisa dihitung dengan jari. Begitu juga dengan halnya para pedagang yang banyak tutup hanya segelintir yang berjualan dikarenakan bukan masa libur.

    Meskipun matahari tidak tertutup apa-apa dan memantulkan panasnya di hamparan pasir, aku memilih untuk berjalan-jalan melihat keadaan pantai.

    Sekarang di bibir pantai diletakan jajaran kubus-kubus batu yang besar, kira-kira gunanya sih supaya kotoran dari laut tidak sampai ke tengah pantai, terus juga mengurangi orang-orang yang terbawa arus.

    Itulah batu yang ada di bibir pantai dan yang duduk di atasnya bukanlah penjaga pantai

    Memang di bagian tengah pantai cukup bersih dari sampah, namun saat aku berjalan agak ke ujung bagian pantai ku temui sampah yang berserakan.

    Sangat disayangkan kurangnya kebersihan di Pantai Takisung menjadikan nilai minus yang harus diperhatikan oleh semua pihak.

    Saat berjalan-jalan, aku melihat dari kejauhan ada beberapa ibu-ibu berjongkok di atas karang yang tidak cukup luas. Karena penasaran dengan apa yang mereka kerjakan aku pun memutuskan untuk mendatanginya.

    Ibu-ibu di atas karang

    Saat aku lihat dari jauh karangnya itu enggak terlalu jauh sih, tapi pas aku jalan kesana ternyata karangnya itu jauh banget, ternyata di pantai pun ada fatamorgana juga.

    Karena posisi karangnya agak ke tengah laut jadi aku jalan memutar supaya enggak basah, kan enggak lucu kalau pulang ke kantor dengan celana dan sepatu yang basah.
    Sampai di atas karang aku melihat-lihat sebentar aktivitas yang dilakukan oleh ibu-ibu itu, ku lihat mereka memukul-mukul karang sampai pecah lalu mengambil seperti daging dan dimasukan ke dalam gelas plastik air minum mineral.

    Karena penasaran aku pun bertanya kepada ibu yang ada di dekat ku, “lagi nyari apa bu ?” aku ikut berjongkok di samping ibu itu, “nyari taritip,” karena saat itu angin cukup deras sehingga suara ibu itu tertelan oleh angin, “nyari apa bu ?” ku ulangi pertanyaan ku, ibu itu menjawab dengan sedikit keras, “nyari taritip nak.”

    Aku yang pertama kali mendengar nama itu bingung, apa itu taritip, sejenis batu kah, atau apa.

    Daripada tambah bingung aku pun bertanya lagi, “taritip itu apa bu ?” ibu itu menjawab sambil terus memukul-mukul karang mencari taritip, “sejenis kijing.”
    Kijing ? Apa lagi kijing itu ? Semakin bingung dengan nama yang baru kali itu aku mendengarnya, meskipun nama-nama itu bahasa banjar tapi aku enggak pernah dengar sebelumnya.

    “Ini loh yang namanya taritip,” ibu itu menunjukkan, “ohh, kerang,” akhirnya aku tau juga nama-nama yang disebutkan tadi.

    Jadi, Taritip itu adalah kerang yang menempal di karang-karang, ibu-ibu itu mengambil dagingnya dengan cara memukul kulit kerang sampai pecah lalu di ambil dagingnya, tapi tidak sedikit juga kerang yang isinya kosong.

    “Dagingnya itu dijual atau dimakan sendiri aja bu ?” tanya ku sambil memperhatikan ibu itu, “kalau dapatnya banyak dijual, tapi kalau sedikit aja dapatnya buat makan di rumah.”

    “Kalau dijual harganya berapa bu ?”

    “Harganya Rp 5000 per gelas minum kecil, tapi enggak bisa tiap hari juga nyarinya, kalau sedang surut kayak gini baru bisa nyari,” jelas ibu itu.

    Ternyata mencari Taritip atau Kijing atau lebih dikenal dengan Kerang itu menjadi kerja sampingan penduduk setempat. Air surut yang menyulitkan para nelayan untuk melaut, maka Taritip pun menjadi alternatif disaat surutnya air.

    Proses pencarian Taritip

    Datang ke pantai tahun ini meskipun sebentar tidak hanya sekedar datang lalu pulang tapi mendapat pengetahuan yang belum pernah ku dapat sebelumnya.

    H2O
    Continue Reading
    Seperti tahun-tahun sebelumnya di bulan Ramadhan, tepatnya tanggal 15 Agustus 2012 diadakan reuni non formal SDN Pemurus Dalam 6, tempatnya kali ini di Rumah Makan Lampau Bulan di Banua Anyar Banjarmasin.

    Bedanya tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya, yang datang lebih banyak dan wajah-wajah yang jarang ketemu akhirnya ketemu lagi.

    Koordinasi acara dilakukan di grup facebook yang dilakukan sekitar seminggu sebelum acara, koordinatornya ketua kelas sepanjang masa Iqro Wisudani yang lagi kampanye dengan panggilan barunya “Dani”, padahal dari SD panggilan terkenalnya Iqro entah apa motifnya.

    Di grup disepakati untuk datang jam 5 sore supaya dijalan tidak terjebak macet, karena aku lagi magang dan pulangnya jam 5 jadi sekalian aja langsung berangkat ke Lampau Bulan. Saat jalan sudah jam 5 lewat, aku mikir sih udah banyak yang datang.
    Sampai di Lampau Bulan motor di parkiran masih sedikit banget, kecurigaan mulai datang “jangan-jangan belum ada yang datang,” dengan melihat keadaan sekitar terlebih dahulu yang masih cukup sepi aku memutuskan untuk sms ketua kelas “tempatnya dimana ?” balasan pun masuk “di dalam.”

    Dengan ilmu sok tau karena belum pernah kesana aku pun berjalan masuk ke bagian sebelah kiri dari rumah makan itu, yang mana sebelah kiri kanannya dipenuhi dengan pondokan lesehan terbuat dari bambu yang disekat-sekat. Aku terus masuk menelusuri lorong itu, tapi tak ada sedikit pun yang menunjukkan tempat yang dimaksud, sang ketua kelas juga tidak kelihatan, timbullah pikiran yang macam-macam, “apa mereka bersembunyi ? Jangan-jangan aku salah tempat, atau apa mereka belum ada yang datang,” spekulasi itu aku buang jauh-jauh dan segeran menelpon si ketua kelas.

    Setelah terjadi percakapan di telpon akhirnya ketua kelas ke parkiran untuk menjemput ku, berasa seperti tamu kehormatan karena dijemput ketua kelas (sepertinya kalimat ini agak lebay deh jadi jangan ditiru ya !!).

    Ternyata tempatnya masuk melalui bagian sebelah kanan rumah makan itu, masuk melewati jalan kecil yang terbuat dari kayu dan beratap rumbia sepertinya. Sampai ke tempat pondokan lesehan yang dimaksud ternyata baru 4 orang yang datang termasuk ketua kelas yaitu Iqro Wisudani, Rizky Noormaliyanti, Riska, dan Arini Inayah (mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan nama dan mohon maaf juga jika saya lupa nama lengkap kalian).

    Sudah jam 5 lewat tapi baru ada 5 orang termasuk aku ada disitu, ternyata tradisi jam karet tetap melekat. Sekitar 5 menit datanglah Mukhlisa Suryani yang sekarang menjadi manajer di ‘Rabbani’.

    Sambil nunggu yang lain datang kami pun foto-foto dulu.

    Percayalah, cowok yang di ujung itu bukan anak yang tersesat

    Bersama ketua kelas sepanjang masa

    Bersama manajer ‘Rabbani’

    Waktu menujukkan hampir jam 6 teman-teman yang lain mulai berdatangan, salah satu dari mereka ditanya yaitu Pramana, “kenapa datangnya lambat ?” cowok berponi kanan itu menjawab dengan santainya, “ngapain cepat-cepat datangnya, paling-paling yang lain datangnya juga lambat,” sungguh sangat tidak berdosa menjawab seperti itu.

    Jangan bingung, yang berkacamata ini bukanlah cowok tapi asli cewek.

    Hari semakin gelap semakin mendekati magrib semakin banyak yang berdatangan, dan yang paling tidak diduga adalah kedatangan sang kepala suku yaitu Yudi yang sekarang lebih sering dipanggil Imis, tidak tau deh darimana asal panggilan itu muncul. Faizah yang sudah nikah bahkan sudah punya 2 anak.

    Karena sudah dekat buka puasa, kami pun mengisi tempat di lesehan berlantai kayu ulin atau kayu besi itu, lebih dari setengah pondokan dikuasai oleh kami, dan tidak lama kemudian adzan magrib pun berkumandang. Saat makanan mulai dibagikan masing-masing orang mendapatkan 1 lauk tapi entah kemana larinya nasi putih karena di bagian aku kekurangan nasi, setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata nasi itu telah disembunyikan oleh satu pelaku.

    Akhirnya ketemu juga nasinya (tempat nasi yang berwarna merah)

    Acara buka bersamanya sih sudah selesai sekitar jam setengah 8 malam, mungkin karena masih ada rasa rindu pada masing-masing jadi kami ngobrol-ngobrol dulu di bagian depan rumah makan, dengan ditemani secangkir kopi hitam yang untungnya manis tapi tidak semanis yang nulis ini sih, hehehe.

    Kebanyakan ngobrolin tentang masa-masa SD, ingatin ada yang suka nangis, berantem, main kelereng, sepak bola, lompat tali, juga ada permainan yang kami nyebutnya ‘Lebok’ entah apa bahasa Indonesianya, cara mainnya sih cuma melemparkan bola tenis ke badan musuh dengan keras, setelah bermain ‘Lebok’ itu dijamin badan pasti merah-merah bahkan ada yang sampai biru memar. Untuk permainan sepak bola perlu dicatat, SDN Pemurus Dalam 6 selalu menang saat bertanding dengan sekolah sebelah.

    Kami juga menceritakan dulu ada beberapa yang naksir dengan lawan jenis, kebiasaan kami yang dulu manggil dengan nama orang tua (ini yang menyebabkan banyak terjadi perkelahian, jangan diteruskan !). Semua memori di SD kembali kami buka pada malam itu, memori dimana kami kembali ingat pada teman-teman sekelas, kejadian-kejadian yang dianggap seru. Waktu satu hari tidak cukup untuk kami kembali berkumpul tapi karena waktu dan kesibukan yang harus memisahkan kami. Acara reuni non formal itu dibubarkan selepas isya mungkin sekitar jam 8.30 malam.

    Saat aku bertemu dengan teman-teman SD ku yang sudah dewasa itu, ada guratan kesuksesan di masing-masing wajah mereka, kami yang dulu seorang bocah yang hanya tau bermain sekarang menjadi sosok yang harus ditiru, cita-cita kami pun sudah mulai terwujud sedikit demi sedikit. Contohnya Bayu Maulana yang sekarang sudah memiliki 3 perusahaan bahkan memiliki impian mendirikan 1000 perusahaan, dia juga sekarang menjadi ustad.

    Disini aku berpikir, jika dulu aku tidak sekolah di SDN Pemurus Dalam 6 mungkin aku tidak menjadi sekarang ini, mungkin hanya ada 1 harapan besar yang kami impikan yaitu kesuksesan yang bisa kita berikan bagi orang lain.

    Semoga pertemuan kita yang akan datang ada banyak perubahan yang terjadi, asal jangan wajah aja sih yang berubah.

    Dari kiri atas : Yudi, Hafiz, Rinja Bayu Wanda, M. Ali Alboub, Satria, Farid, Bobby, Iwan, Bayu Maulana, Yuda, Pramana Saputra, Riska, Henry Halim Oktakusuma, Raddiya, Ridha.
    Dari kiri bawah : Mukhlisa Suryani, Rizky Noormaliyanti, Arini Inayah, Faizah, Aulia Helmina Putri, Elisa

    Mohon maaf jika ada salah dalam penulisan nama, dan namanya yang tidak lengkap.


    H2O
    Continue Reading
    Senin tanggal 2 juli 2012 hari pertama gue magang atau bahasa kerennya Praktek Kerja Organisasi (PKO), gue magang di PT PERTANI (PERSERO) wilayah Kalimantan yang berlangsung sampai dengan tanggal 7 september 2012. Kenapa milih magang disitu ? Karena ada teman gue yang bekerja disitu jadi kemarin lebih mudah ngurusnya untuk magang disitu dan lebih enak jika mencari teman ngobrol atau kalau gue enggak tau harus kemana bisa nanya ke dia.

    Pagi harinya gue bangun seperti biasa yang berbeda cuma tempatnya karena dari hari kemarin gue resmi kost di rumah teman gue. Setelah mandi gue langsung mempersiapkan pakaian yang dipakai buat magang, seperti pada umumnya anak magang itu memakai hem putih dan celana panjang hitam (meskipun sampai sekarang gue gak tau kenapa harus berpakaian seperti itu), dengan perut kosong belum sarapan gue berangkat. Sekitar 5 menit kurang gue sudah sampai ke PT PERTANI karena memang rumah teman gue cukup dekat.

    Saat gue datang kantor masih sepi hanya ada satu orang karyawan yang gue tau setelahnya dia alumni di SMK yang sama dengan gue. Bingung mau mengerjakan apa, gue dekatilah dia dan baru gue dekati dia langsung menyuruh untuk menyapu kantor, untungnya kantor gak terlalu besar jadi serah terima sapu pun berlangsung dengan happy.

    Sekitar 10 menit selesai menyapu mulailah karyawan berdatangan dan gue pun berkenalan dengan sebagian karyawan, proses perkenalannya pun berlangsung dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya (loh kok kayak baca proklamasi ya).

    Sambil nunggu pembimbing gue datang, gue ngobrol-ngbrol dulu dengan karyawan-karyawan, dari yang muda seumuran dengan gue sampai yang paling tua. Sebut saja nama bapak itu Bapak H, beliau bekerja di bagian koperasi umurnya sekitar 60-an deh. Saat asyik ngobrol beliau nanya ke kami, “kalian tau gak apa kepanjangannya BATAK itu ?” kami yang ditanya bingung penuh pertanyaan hanya bertanya kembali “kepanjangannya apa pak ?” Beliau pun menjawab, “BATAK itu kepanjangannya ‘Banyak Akal Tak Akan Kelaparan’,” pantes aja banyak orang batak yang jadi pengacara.

    Lalu juga beliau cerita, “baru-baru ini di kebun binatang disini mendatangkan harimau, ular, dan badak, langsung dari jawa, harimaunya 2 ekor, ular 3 ekor, dan badak 1 ekor. Nah itu mereka lagi buka lowongan kerja, gaji bulan pertamanya 2 juta lalu 3 bulan berikutnya menjadi 15 juta,” karyawan disitu termasuk aku serius mendengarkannya apalagi mendengar gaji yang banyak seperti itu, lalu ada yang nanya, “beneran pak, kerjaannya apa ?” terus beliau jawab dengan muka serius, “beneran, kerjaannya gosokin gigi harimau sampai bersih dan nyisirin bulunya harimau.”

    Beliau berpindah tempat duduk lalu bercerita lagi, “dengar-dengar disini ada membuka lowongan lagi,” menunjuk salah satu karyawan sebut saja Si D, “teman kamu nyari kerjaan kan ? cocok nih kerjaannya,” si D nyahut, “di bagian apa pak ?” dengan tanpa ekspresi beliau menjawab, “di bagian pembersihan gudang.”

    Tanpa diketahui ternyata pembimbing gue telah datang sebutlah Bapak S, jadi tepat jam 10 aku naik ke lantai 2 ke ruangan beliau. Saat masuk gue langsung disuruh oleh beliau untuk membaca Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Sitem Informasi Manjamen (SIM) dari PT PERTANI yang cukup tebal bukunya. Sambil membaca gue ngobrol-ngobrol juga dengan beliau sampai-sampai aku dikasih pengetahuan, ilmu, dan informasi mengenai pemasaran di PT PERTANI.

    Dan disaat makan siang diberi nasi padang karena sedang ada kegiatan penginputan data yang juga dihadiri dari wilayah lain, sehingga pihak konsumsi menjadikan nasi padang kotakan sebagai makan siangnya, pas banget gue belum sarapan paginya dan lebih hemat enggak perlu keluar uang buat makan di luar.

    Semoga PKO ini bisa gue jalani dengan maksimal sehingga hasilnya bisa gue jadikan bahan skripsi dan dalam prosesnya nanti berjalan lancar. Aamiin.



    H2O
    Continue Reading
    Sebenarnya sih aku ingin menulis judulnya “Facebook Dari Kacamataku” tapi berhubung aku enggak pake kacamata jadi judulnya seperti diatas. Ngapain dibahas ya kayaknya enggak penting deh.

    Siapa sih yang enggak kenal dengan Facebook (FB), mungkin hanya orang-orang di desa yang belum terjangkau listrik dan internet yang tidak mengenal FB dan orang yang ada di alam kubur juga tidak mengenal FB. Dari muda sampai tua tahu dengan FB, anak kecil bahkan balita sekalipun sudah tahu yang namanya FB.

    Di Facebook kita bisa menulis status, mengupload dan berbagi foto maupun video, berbagi catatan, chatting, serta tempat promosi yang tepat saat ini. Hampir semua kegiatan di dunia maya bisa kita lakukan di Facebook.

    Fenomena Facebook ini sudah memasuki dan menjadi bagian dari kehidupan manusia khususnya para remaja. Kapan pun dan dimana pun para remaja hampir selalu membuka Facebook.
    Kita bisa lihat status-status yang ditulis oleh para remaja, baik apa yang sedang dirasakan, dipikirkan, dan apa yang sedang dilakukan.

    Sekarang yang ramai menjadi status adalah masalah ‘Galau’, kebanyakan yang aku baca status mengenai kegalauan. Dan yang membuatku bingung adalah punya pacar atau jomblo tetap sama statusnya yaitu ‘Galau’. Sebagai contoh, “diManA Kh paSanGan Hidup Que #galaU,” (harap jangan ditiru tulisan itu) sudah statusnya galau, tulisannya menganut paham Alayisme lagi, ada juga statusnya seperti ini, “punya pacar malah gak diperhatiin, galau nih,” lagi-lagi galau. Pengen banget tuh aku kasih komentar “mending kamu enggak usah hidup aja sekalian, enggak bisa ya enggak galau.” Mungkin jika disurvey lebih dari 80% status remaja sekarang adalah galau, pantesan ya Indonesia majunya lambat banget.

    Kita juga sering membaca status yang seperti ini, “Quu lg otw k rumAh,” “lg makan with ayank,” “Duuuhhh, laper bgt nih,” (harap jangan tiru tulisan itu dimana pun) dan masih banyak lagi, sebenarnya status-status seperti itu sudah menyalahgunakan Facebook, kenapa ? Timbul pertanyaan (loh kok kayak Wisben ya), jawabannya adalah karena yang tertulis di kotak status adalah “Apa yang Anda pikirkan ?” bukan “Apa yang sedang Anda lakukan ?” atau “Apa yang sedang Anda rasakan ?” Kita bisa koreksi status kita masing-masing. Mungkin jika Facebook berupa manusia, dia akan demo dengan membawa bendera dan bakar ban lalu akan teriak “hentikan sabotase terhadap saya.”

    Facebook juga sekarang sudah merubah kebiasan para remaja, mau tahu kenapa ?

    Kalau dulu orang sedang lapar maka urutannya ngambil makan, duduk, baca doa, makan, selesai, doa.
    Nah kalau sekarang orang sedang lapar maka urutannya nulis status, ngambil makan, duduk, nulis status, baca doa, makan, selesai, nulis status, doa.

    Bisa kita lihat saat lapar dan makan masih sempat-sempatnya nulis status, kenapa enggak sekalian aja makan Facebooknya.

    Selain menulis status yang menggunakan bahasa dari paham Alayisme, nama-nama Facebook juga sama seperti itu, kalian tahulah seperti apa namanya.

    Beberapa hari yang lalu aku dan temanku iseng-iseng nulis nama di ‘Pencarian’, pertamanya kami iseng nulis nama orang yang sering digunakan seperti nia, lia, putri, adi, adit, dan sebagainya, dengan isengnya ku tuliskan kata sering digunakan oleh penganut Alayisme yaitu “ClaLlu” dan hasilnya yang keluar banyak banget, tidak hanya cewek ternyata cowok juga banyak menggunakan kata itu dengan tulisan seperti itu, seperti “Cwo ClalLu CyAnK Dya” terus ada juga “cwO Setia Dia Clallu” pokonya banyaklah nama semacam itu, aku enggak habis pikir kok banyak orang yang menggunakan nama itu, ada juga tuh yang namanya panjang banget mungkin sekitar 1 km dengan bahasa yang tidak dimengerti dan tulisan yang berasal dari Planet Alay yang sangat susah dibaca, pertanyaanku sih cuma satu tujuannya apa ya ?

    Kemarin dosenku menceritakan tentang anggota DPR yang masih banyak yang gaptek, kata beliau “seharusnya rapat-rapat itu tidak perlu lagi bertatap muka, kan sekarang sudah bisa lewat BBM, Facebook atau media sosial lainnya,” terpikir olehku kenapa anggota DPR tidak membuat group tersindiri saja di Facebook kan bisa lebih efektif dan efisien, terlintas satu nama group di otak ku untuk group DPR itu yaitu, “DPR CeTya NeG4r4 ClaLlu.”


    Catatan dari saya, jangan tiru tulisan dan bahasa yang berasal dari Planet Alay itu karena dilakukan oleh ahli dan sangat berbahaya bagi kehidupan kita.

    Dari Facebook kita bisa melihat fenomena apa dan masalah apa yang sedang hangat terjadi di sekitar dan negara kita.



    H2O
    Continue Reading
    Tanggal 24 mei 2012 kemarin mahasiswa STIA Bina Banua Banjarmasin jurusan Administrasi Bisnis reguler sebanyak 20 orang mahasiswa ditambah 2 orang dosen mengadakan kunjungan ke Bank Mandiri cabang Kalimantan Selatan yang berada di Jalan Lambung Mangkurat.

    Kami berangkat tepat pukul 08.30 wita menggunakan dua mobil, mobil kampus dan mobil salah satu dosen tapi sebagian lagi berangkat dengan motor masing-masing. Karena banyak yang berangkat menggunakan motor sendiri sehingga hanya 3 orang mahasiswa yang ikut mobil kampus yaitu aku dan dua orang teman ku beserta dosen yang mengemudikan mobilnya.

    Dalam perjalanan dosen ku membuka pembicaraan mengenai demo penambahan kuota BBM, beliau mengeluarkan pendapat-pendapatnya sampai menanyakan apakah kami juga ikut dalam demo, jelaslah kami tidak ikut dalam demo itu. Itu merupakan dampak dari tidak jadi harga BBM dinaikkan, disitu aku berpikir buat apa kemarin orang-orang berdemo agar harga BBM tidak dinaikkan lalu saat harga BBM tidak jadi dinaikkan dengan kebijakan pemerintah mengurangi kuota BBM lagi-lagi di demo.

    Dosenku mengatakan, “Kalimantan ini daerah penghasil minyak yang banyak tapi mengapa BBM sangat sulit didapat, seharusnya karena produsen minyak kita tidak perlu pengurangan kuota.” Ada benarnya juga sih apa kata dosenku itu, akan lebih baik lagi jika Indonesia bisa menghasilkan BBM sendiri tanpa bergantung dengan harga minyak dunia.

    Setelah membicarakan masalah BBM, dosenku membahas tentang perpindahan ibukota, isu yang sempat ramai diperbincangkan perpindahan ibukota negara ke Palangkaraya, kata beliau, “meskipun hari ini diputuskan ibukota pindah, 5 tahun ke depan bisa diprediksi belum ada yang pindah. Coba kalian lihat Kal-Sel ini, persetujuan perpindahan ibukota propinsi dari Banjarmasin ke Banjarbaru sudah dilakukan dari tahun 70-an namun pelaksanaannya baru di pemerintahan Rudy Arifin sekarang, itu pun baru sebagian.”

    Kami melewati jalan belakang dari Bank Mandiri yang jujur aku belum pernah lewat situ, jalannya kecil agak lebih besar dari jalan sebuah gang, di depan jalannya ada penyewaan mobil, di pinggir jalannya banyak terdapat pengumpul besi-besi tua, karet-karet ban bekas, kardus-kardus bekas, ada juga bengkel pebaikan dinamo.

    Jalan itu tembus ke jalan yang ada di samping Bank Mandiri, keluar dari jalan itu langsung bisa masuk ke Bank Mandiri, sepertinya aku harus sering-sering masuk jalan-jalan kecil supaya tau lebih banyak jalan tembus.

    Sampai di Bank Mandiri kami disambut oleh satpam yang membuka pintu dengan ramah, di bank-bank lain juga sama sih begitu. Seperti bank lainnya saat masuk kita bisa melihat teller, customer service, satpam dan yang pasti nasabah yang lagi antri. Selain itu juga ada benda yang selalu ada di bank yaitu pulpen yang selalu diikat, sempat saya terpikir kenapa pulpen di bank-bank itu selalu di ikat, jika alasannya pihak bank takut pulpen mereka selalu hilang berarti rata-rata orang Indonesia memiliki jiwa pencopet (just comedy).

    Sekitar satu menit kemudian ada bapak-bapak gundul badannya agak gempal bertanya ke kami, “ini yang mau pertemuan itu ya ?”

    “Iya pak,” aku jawab dengan respon cepat karena cukup kaget.

    “Silahkan naik ke lantai dua,” bapak itu mempersilahkan.

    Kami pun naik ke lantai dua yang didahului dosenku, naik ke tempat yang biasanya hanya untuk nasabah prioritas merupakan suatu hal yang langka. Kami mengikuti bapak itu masuk ke dalam ruangan yang bertuliskan ‘Ruang Rapat’ pada pintunya.

    Ruangannya tidak begitu besar namun bagi ku cukup enak dengan AC sekitar 3 buah, cukup banyak juga. Di tengah ruangan terdapat meja berbentuk oval dan disudut ruangan terdapat layar untuk slide, kursinya pun juga enak. Saat masuk pintu di dinding sisi kanan terdapat spanduk bertuliskan ‘MERIAM’ dengan gambar Jenderal Sudirman dan suasana perang dulu, yang ternyata itu merupakan salah satu visi mereka.

    Kami semua sudah masuk ke ruangan, sambutan-sambutan dari pihak Bank Mandiri pun disampaikan. Dan ternyata bapak-bapak gundul yang menyapa kami di lantai dasar tadi adalah Kepala Cabang Wilayah Kal-Sel, wow sebegitu dihormatinyakah kami sampai-sampai kepala cabang memberi sambutan.

    Beliau menyampaikan sambutan tidak seperti layaknya hal yang formal, suasananya santai tapi tetap serius, beliau hanya memberikan sambutan selama 15 menit karena harus menghadiri undangan dari Bank Indonesia.

    Selanjutnya pemberian materi, pemateri dua orang mbak dan mas, mbaknya itu supervisor bagian service quality dan yang masnya itu aku lupa apa jabatan, karena pematerinya supervisor dari service quality maka materi yang dibahas gak jauh dari itu, yaitu Service Quality Execellent, yang mana pelayanan memang menjadi faktor utama bagi semua bank.

    Selama pemberian materi aku tidak merasakan seperti di kelas atau seperti saat seorang sales mengenalkan produknya, tetapi lebih berasa seperti diskusi biasanya sama teman-teman, jadi lebih enak memahaminya ditambah snack kotak yang juga enak.

    Ngomong-ngomong soal snack kotak, saat aku mengambil kok kotaknya berat gak seperti snack kotak pada umumnya, aku sih mikir kuenya banyak banget atau potongannya besar-besar, eh enggak taunya semua tebakan aku salah, yang membuat berat itu minumannya bukan air mineral gelas melainkan teh dalam kemasan kotak pantesan berat gitu. Jarang-jarang loh snack kotak minumnya teh kemasan kotak.

    Kembali lagi ke materi, disini aku akan sedikit share mengenai penjelasan yang aku dapat kemarin, tapi bukan berarti aku mengunggulkan satu bank saja atau berpihak, kenyamanan suatu bank kembali ke masing-masing individu yang menilainya.

    Kalau kalian mempunyai tabungan lebih dari satu bank mungkin saat bertransaksi atau datang ke bank akan merasakan perbedaan dari bank satu dengan bank lainnya, perbedaannya bisa dilihat dari bangunannya, kebersihannya, dan yang paling penting adalah pelayanannya terhadap nasabah.

    Pelayanan (service) inilah yang membedakan kualitas bank satu dengan bank lainnya, pelayanan yang mampu memberikan kepuasan kepada pelangganlah yang mampu menarik banyak nasabah.

    Baru aku sadari saat pemateri menyampaikan bahwa di Bank Mandiri dalam melayani nasabahnya selalu memanggil bapak/ibu (meskipun nasabah itu muda) atau memanggil dengan nama.

    Sebagai informasi saja, Bank Mandiri berhasil mendapatkan penghargaan The Best Service Execellent sebanyak lima kali berturut-turut.

    Apa sih service execellent itu ?

    Service execellent adalah service (pelayanan) yang diberikan mampu melebihi dari harapan pelanggan. Ada 3 hal yang harus dipenuhi untuk bisa menjadi service execellent, yaitu service dasar, harapan customer, dan melebihi harapan customer.

    Kemarin sih diberi contoh dalam hal penerbangan, service dasar dalam penerbangan adalah keamanan transportasi bagi penumpangnya dan penerbangan yang tepat waktu. Harapan customer-nya adalah tempat duduk dalam pesawat yang nyaman, pramugari yang ramah, tempat yang bersih dan nyaman.

    Melebih harapan customer adalah selain tempat duduknya yang nyaman juga longgar sehingga tidak dempet-dempetan dengan penumpang lainnya, tempatnya yang wangi, dan terkadang misalnya ada penumpang yang berulang tahun diberikan ucapan selamat dan kue tart kecil.

    3 hal itu juga yang diterapkan oleh pihak Bank Mandiri untuk bisa memberikan kepuasan kepada pelanggannya, meskipun saat antri harus berdiri, terkadang lama dan panjang.

    Kita bisa lihat tidak hanya di Bank Mandiri di bank-bank lain juga, antrian di teller nasabahnya berdirinya, kenapa tidak duduk ?

    Hal itu juga dijelaskan oleh pemateri, kenapa menggunakan antrian berdiri, karena dengan menggunakan antrian berdiri akan mempercepat waktu bagi nasabah, dengan jarak yang berdekatan memungkinkan nasabah akan cepat sampai ke teller berbeda jika menggunakan antrian duduk akan lebih memakan waktu, belum lagi misalnya nasabah itu membawa barang yang cukup banyak maka dia akan sibuk mengatur barangnya dulu kemudian berjalan menuju teller, itu akan membuang banyak waktu dan pastinya akan bertambah lama bagi nasabah berikutnya.

    Bank Mandiri juga memiliki komitmen dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya, memanggil bapak/ibu atau menyebutkan nama nasabah, lalu senyum dengan ukuran 2-2-7 (ini bukan formasi sepak bola), maksudnya dari 2-2-7 itu adalah senyum dengan 2 centi ke kiri, 2 centi ke kanan, selama 7 detik, dan kalau bisa ditambah dengan terlihat 7 gigi. Komitmen dalam pelayanan tidak hanya dilakukan oleh karyawan front liner (karyawan yang langsung menghadapi nasabah) tetapi juga dilakukan oleh supervisor dan atasan mereka. Yang namanya komitmen harus selalu dijaga meskipun mereka sedang galau tingkat nasional sekalipun.

    Dengan komitmen yang mereka jaga itu akan menghasilkan loyalitas pelanggan, hasil dari komitmen :

    - Kualitas merupakan komitmen seluruh jajaran organisasi
    - Tidak ada kesalah yang dilakukan sekecil apapun
    - Kualitas menghasilkan kepuasan
    - Kepuasan akan menghasilkan loyalitas pelanggan.

    Loyalitas pelanggan merupakan kunci keunggulan dalam bersaing, karena nasabah akan mencari bank yang mampu memenuhi harapan mereka. Loyalitas pelanggan juga akan meningkatkan penjualan produk bagi bank.

    Aspek-aspek pengukuran kepuasan nasabahnya sebagai berikut :

    - Security
    - Customer service
    - Teller
    - Banking hall
    - Kenyaman tempat
    - Toilet
    - ATM
    - Telepon (operator)

    Soal pelayanan, Bank Mandiri mempunyai standar pelayanan mungkin bank-bank lain juga punya, kalau kita datang ke Bank Mandiri yang ada di Aceh, lalu datang ke Bank Mandiri yang ada di Banjarmasin pelayanan yang diberikan karyawannya sama, dari cara mereka senyum, menyapa nasabah, sampai satpam yang membuka pintu bagi nasabah semuanya sama, itulah standar pelayanan dari mereka.

    Kalau kita datang ke bank lalu ingin setor uang atau mengambil uang melalui teller kita harus mengisi slip atau lembar dulu, bagi yang tidak tau caranya kebanyakan akan bertanya kepada satpam untuk cara pengisiannya, ada sebagian satpam yang mau menunjukkan cara pengisian bahkan ada yang menuliskannya, sebenarnya itu sudah over service dari satpam dan itu tidak dibenarkan oleh pihak bank, karena tugas satpam tidak sampai menunjukkan cara pengisian. Jadi bagi teman-teman yang mau setor uang tapi tidak tau caranya saya sarankan jangan bertanya ke satpam, jika bertanya ke satpam maka ada kemungkinan satpam itu diberhentikan, kasihan kan.

    Kesimpulan yang bisa didapat, pelayanan yang berdasarkan komitmen yang sesuai standar akan memberikan kualitas pelayanan yang baik sehingga apa yang diharapkan oleh pelanggan mampu terpenuhi bahkan melebihi, dengan terpenuhinya harapan pelanggan maka pelanggan akan merasa puas dan kepuasan pelanggan yang mampu dijaga menghasilkan pelanggan yang loyal yang akan menguntungkan perusahaan.

    Sebenarnya kemarin itu masih banyak materi yang belum dijelaskan namun karena waktu penyajian hanya diberikan 2 jam saja, mungkin suasana yang diciptakan nyaman sehingga waktu 2 jam tidak terasa.

    Untuk bisa merasakan bagaimana pelayanan yang diberikan bank, silahkan datang ke bank terdekat agar bisa tau seberapa puaskah yang dirasakan dengan pelayanan yang diberikan.



    H2O
    Continue Reading
    Pada hari selasa 24 april 2012 kemarin, semua anak-anak jurusan Administrasi Bisnis termasuk aku mengadakan kunjungan ke kantor IDX yaitu kantor sahan atau bursa efek yang menyediakan pasar saham.

    Rencana awal kami berangkat pukul 09.00 tapi karena ada sebagian yang mengikuti kuliah pagi maka waktu berangkat dimundurkan sehingga kami berangkat pukul 10.00 pagi, sambil menunggu dosen ku menyuruh kami masuk kelas, aku kira sih beliau akan memberikan sedikit pelajaran tentang saham, eh enggak tau nya ngajak kami untuk nonton video lucu, kata beliau sih, “sebagai refreshing”. 1 jam kami disuguhkan video lucu itu yang menurut aku sangat ekstrim untuk ditiru.

    Waktu keberangkatan pun tiba, semua mahasiswi ikut mobil kampus, 3 orang dosen ikut mobil kajur administrasi bisnis, aku ikut motor teman ku, bisa lebih cepat sampainya.

    Sampai di IDX, ku lihat suasananya sunyi, padahal udah jam 10 lewat, kami pun masuk, saat masuk di sebelah kanan ku lihat di layar monitor daftar saham-saham meskipun aku enggak ngerti paling enggak aku tau kalau itu adalah saham.

    Turun dari lantai atas ku lihat pegawai disitu perempuan keturunan tionghoa yang cantik mempersilahkan kami untuk naik ke lantai tiga. Sampai di lantai 3 aku sadar bahwa di kantor ini cuma ada 3 karyawan, 1 mbak tionghoa yang menjadi pemateri kami, 1 lagi mbak yang ada di lantai 2, dan mas OB, terlintas di pikiran ku “apa kerja disini enggak terlalu banyak yang dikerjain ?”

    Penyampaian materi oleh mbak nya bagus banget tapi sayang banyak istilah dalam dunia persahaman yang enggak dijelasin, hasilnya banyak yang enggak ngerti dengan istilah yang disebutkan mbak nya, tapi over all bagus banget penyampaiannya dari yang enggak tau sama sekali saham itu gimana menjadi sedikit tau tentang saham meskipun enggak sehebat mbak nya. Ku akui mbak nya itu hebat banget dalam saham, dia tau segalanya tentang perusahaan yang sudah membukakan sahamnya, friendly banget juga sama kami.

    Disana juga ada wartawan dari salah satu tv swasta Banjarmasin yang meliput kami semua, saat seminar berakhir wartawan itu mewawancarai ketua kampus ku, dan mewawancarai salah seorang teman ku yang tidak tepatnya aku kebetulan berada di belakang dia, jadi deh aku juga ikut masuk liput. Namun aku enggak sempat liat liputan beritanya di tv, padahal pengen banget liat liputannya.

    Ternyata perlu juga untuk memahami tentang sahan dan lainnya bagaimana sistem dan caranya, ada rasa keinginan lagi untuk kembali ke kantor IDX meskipun hanya sekedar kunjungan.

    Kunjungan selanjutnya akan ke Bank Mandiri dan Kalimantan Post, waktunya belum ditentukan sih karena kami harus melaksanakan mid test yang tertunda karena kunjungan itu. Semoga akan dapat lebih banyak ilmu lagi di kunjungan-kunjungan berikutnya.

    H2O
    Continue Reading
    Senin 16 April 2012 yang lalu aku bersama 1 orang teman ku menghadiri undangan Seminar Nasional MPR RI dengan tema Empat Pilar Bernegara dan Berbangsa (Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika), acaranya dilaksanakan di A Hotel Banjarmasin.
    Sampai di A Hotel tepat pukul 09.00 yang kami kira udah banyak orang datang kesana, enggak tau nya masih sedikit. Setelah memarkir kendaraan kami bertemu seorang wartawan yang penampilannya bisa dikatakan keren, dia wartawan salah satu media cetak di Banjarmasin.

    Sampailah kami ke lantai 3 A Hotel, sebelum masuk ruangan seminar setiap peserta diharuskan registrasi dulu, karena undangan teman ku yang megang jadi dia duluan yang registrasi lalu baru aku yang registrasi, saat registrasi mbak nya nanya, “undangannya ada berapa mas ?” ku jawab aja, “satu mbak,” ku lihat mbak nya enggak jadi ngambil seminar kit, “berarti seminar kit nya cuma boleh satu,” aku cuma pasrah aja deh padahal agak kecewa juga sih, dengan tangan kosong aku pun masuk ke ruangan seminar,
    masuk ruangan aku langsung disambut dengan musik panting khas Kalimantan Selatan, setelah menemukan tempat duduk yang posisinya enak aku menikmati musik panting yang mengalunkan dengan serunya. Saat itu waktu sudah menunjukkan jam 9 lewat tapi belum ada tanda-tanda dari pemateri berhadir disitu, ini nih kebiasaan yang enggak pernah hilang ngaret banget.

    Selama 1 jam menunggu tiba-tiba hampir semua orang disitu pada berdiri, ku lihat ternyata Pak Gubernur beserta rombongan baru datang, pantesan lama banget nungguin ternyata nungguin pejabat. Jam 10 lewat barulah acara dimulai, sambutannya aja hampir 1 jam, jadi sambutan dan menunggu pejabat datang sebenarnya terlalu makan waktu.

    Jam 11 saatnya coffe break, menunya sih cuma teh, kopi, dan kue, karena orangnya begitu banyak maka untuk mendapatkan secangkir kopi pun harus mengantri tapi enggak sama dengan antri BBM. Hampir 10 menit aku mengantri akhirnya ku dapatkan juga kopi yang sudah ku incar dari tadi, ku bawa secangkir kopi ku menuju meja yang menyajika kue-kue namun sangat disayangkan semua kue yang disediakan habis yang tersisi hanyalah piring-piring kosong yang bungkus kue itu, malang banget nasib ku. Jadilah di coffe break ini aku hanya minum secangkir kopi tanpa susu tanpa kue, ya hanya kopi.

    Selesai coffe break kami semua diminta kembali untuk masuk ke ruangan, di depan sudah ada 3 pemateri dan 1 moderator yang siap menyajikan materi. Pemateri pertama dan kedua kurang menarik untuk didengarkan, sampailah pada pemateri ketiga dan sangat tidak disangka beliau membahas tentang K-Pop, boyband, girlband dan tersirat di dalamnya beliau sedikit menyinggung tentang ke-4L4y-an yang sedang menjadi fenomena dalam kehidupan anak muda sekarang, aku sempat tertawa nyaring mendengar pembahasan beliau.
    Jam 1 siang saat untuk ishoma, aku yang sudah tidak tahan untuk ke toilet mengambil langkah cepat mencari toilet terdekat, sangat lega setelah melakukannya. Namun aku sangat kaget keluar toilet, lagi-lagi ku lihat antrian yang cukup di meja saji makanan, meja sajinya ada dua dan keduanya sama panjang antriannya, karena aku lagi malas untuk berdesak maka aku memutuskan untuk menunggu sampai antrian sedikit mereda.

    Sisa antrian tinggal 5 orang aku pun menghampiri meja saji itu, sampai di meja saji ku cari piring tak ku temukan, lalu ku pindah ke meja saji sebelah ternyata sama juga piringnya sudah habis, terpaksa deh nunggu dulu, 3 menit kemudian datanglah pramusaji membawa piring, secepat kilat ku ambil piring itu, saat ingin mengambil nasi tak ku sangka dan ku duga nasinya pun juga habis tak bersisa sedikit pun, pada kelaparan kali ya orang-orang ini. Ku tunggu lagi sampai pramusaji membawa nasi yang masih panas, langsung saja ku ambil nasi itu, saat ingin mengambil lauk yang disediakan lagi-lagi aku tak melihat sedikit pun sisa dari lauk itu, ku dengar seseorang bertanya pada pramusaji, “mas ini ikan nya mana ?” mas pramusaji bilang sambil mengambil piring kotor, “maaf bu udah habis,” mendengar itu aku pun pasrah makan tanpa lauk, ku lihat meja di sebelah masih ada sayur cap cay, ku ambil sayur itu cukup banyak dan segera mungkin mencari tempat duduk karena perut ku sudah sangat lapar.
    Selesai makan aku kembali masuk ke ruangan, karena masih waktu istirahat ku nyalakan laptop ku dengan memanfaatkan sinyal wifi yang tersedia aku pun surfing di internet, lumayan lah untuk mengusir kebosanan.

    15 menit kemudian acara kembali dilanjutkan tapi sesi kali ini cukup membuatku bosan mendengarkan sajian materi yang disampai, karena apa yang disampaikan hampir sama dengan apa yang diajarkan di buku pelajaran PKN (Pendidikan Kewarganegaraan).
    Dari semua peserta yang bertanya, pertanyaan mereka hampir sama yaitu “apa langkah selanjutnya yang dilakukan pemerintah setelah acara seminar ini ?” mereka menginginkan acara seminar ini bukan sekedar menghabiskan uang anggaran tapi ada manfaat yang didapat masyarakat.

    Setelah jawaban demi jawaban dijawab oleh pemateri sampailah ke akhir acara yang saat itu berakhir sekitar pukul 4 sore. Selesai acara kami kembali disuguhkan coffe break, tapi kali ini antriannya enggak banyak mungkin orang-orang lebih memilih untuk segera pulang, ku ambil secangkir teh panas yang tersaji. Selesai menikmati teh panas ku, aku dan teman ku memutuskan untuk pulang, sebelum pulang kami kembali melakukan registrasi tapi kami mendapatkan uang ganti transportai dan mendapatkan tas yang bertuliskan MPR RI di bagian depannya, bagus juga tasnya lumayan lah dapat gratis. ;)

    Hikmah yang didapat dari acara itu adalah antri lah dengan cepat sebelum makanan itu habis tak bersisa, pejabat itu lebih parah dari anak sekolahan karena telatnya hampir 1 jam lebih, kalau ada undangan seminar dari badan-badan pemerintahan hadirilah karena ada yang bisa kalian dapat mungkin berupa tas atau semacamnya, lalu harusnya disetiap acara seminar yang dilaksanakan di Banjarmasin adakanlah musik panting sebagai penyambutan.

    Menurut aku acara seminar ini tidak terlalu penting untuk dilaksanakan secara nasional, karena hampir semua yang disampaikan sama persis dengan yang ada di buku pelajaran PKN, seharusnya praktek di lapangan yang diperlukan rakyat bukan hanya sekedar sosialisasi. Satu pertanyaan untuk kita semua, apakah kita sudah melaksanakan empat pilar bernegara dan berbangsa itu ??


    H2O
    Continue Reading
    Belakangan ini aku sering teringat saat-saat persiapan ku mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) 3 tahun yang lalu tepatnya di bulan mei tahun 2009. Semua persiapan dilakukan, mulai dari jasmani dan rohani, baik itu belajar siang malam, sholat sunat semakin sering, sampai mengadakan sholat hajat bersama di lapangan sekolah yang bertujuan agar hajat (keinginan) untuk lulus UAN tercapai.

    Sholat hajat bersama itu dilakukan malam sebelum hari pertama UAN, yang pada saat itu hanya dilaksanakan oleh semua anak kelas 3 jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) termasuk aku sendiri. Sekitar jam 5 sore kami semua sudah berkumpul di sekolah menyiapkan peralatan yang akan digunakan.

    Setelah jam 6 kami serentak menggelar sajadah kami masing-masing di tengah lapangan, radio pun mulai dinyalakan untuk mengetahui kumandang adzan. Langit pun mulai meredup seiring bersembunyinya matahari jingga, kicau burung di sore hari pun pelan-pelan mulai menghilang yang terdengar hanyalah suara ngaji dari radio yang dinyalakan.

    Kumandang adzan magrib terdengar saat langit sudah berubah menjadi biru tua hampir gelap, kami yang sebelumnya sudah mengambil wudhu bersiap untuk melaksanakan sholat magrib yang dipimpin seorang ulama yang juga menjadi penceramah di hari itu.
    Selesai sholat magrib dan sholat sunat-nya kami semua melanjutkan untuk segera melakukan sholat hajat dengan bimbingan sang ulama terlebih dahulu, waktu itu sudah menunjukkan jam 7 lewat, keadaan sekolah sudah mulai hening senyap hanya ada kami di tengah lapangan.

    Setelah melaksanakan sholat hajat sambil menunggu masuk waktu isya kami diberi ceramah agama oleh ulama itu, keadaan saat itu sudah mulai gelap gulita hanya ada pencahayaan dari lampu di teras kantor yang ada di depan kami, semua kelas gelap tak ada lampu satu pun. Ku lihat dari kejauhan seorang penjaga sekolah sedang duduk di depan pagar sekolah sendirian.

    Kami semua hanya diam seksama mendengar ceramah, namun tidak dengan ku. Mulut ku
    memang diam tapi mata ku tak bisa diam, mata berjalan kemana-mana menelusuri setiap sudut sekolah yang bisa ku lihat. Hawa dingin yang bagi ku asing mulai datang, padahal saat itu hari tidak sedang mendung sangat mustahil jika ada angin dingin menerpa kami.

    Mata ku tertuju pada kelas ku yang gelap yang berada di pojok sekolah, di samping kelas ku ada jalan kecil yang menuju wc. Di sore hari saja sudah cukup mengerikan jika lewat situ apalagi malam hari. Mata ku terus menatap ke arah sana mematung tak bergerak sedikit pun, entah apa yang ingin ku cari tau dari tempat itu yang pasti ada sedikit keganjilan dari tempat itu, aku bisa merasakan ada sesuatu dari tempat namun aku tidak bisa melihat apa itu karena aku hanya melihat kegelapan di tempat itu.

    Aku dikagetkan oleh teman ku yang mencoba untuk berbicara dengan ku, hal itu membuat buyar apa yang aku lihat. Selesai menjawab setiap pembicaraan teman ku dan penceramah yang masih berbicara, mata ku kembali berkelana kali ini mata ku kembali tertuju pada jalan kecil menuju wc di belakang itu, tapi seolah mengikuti sesuatu mata ku bergerak mengikuti jalan dari wc itu melewati lorong-lorong kelas yang gelap dan menuju ke lapangan tempat kami sekarang.

    Apa yang ku lihat kembali buyar saat teman di sebelah kanan ku mengajak ku berbicara, ku tanggapi pembicaraannya sambil ku mendengarkan ceramah yang ada di depan ku. Tapi mataku tidak ke teman ku juga tidak ke penceramah, namun mata ku tertuju pada kantin di sebelah kantor, di depan adalah kantor kepala sekolah tepat di sebelah kantor kepala sekolah ada dua kantin yang pada malam sangat gelap karena tidak ada lampu, lampu di teras kantor pun tidak mampu memberikan sinar yang cukup.

    Mata ku terpaku pada kantin itu, aku bisa merasakan ada seseorang atau mungkin tepatnya sosok yang tidak bisa ku lihat sedang berdiri di depan kantin itu. Saat sedang terpaku pada kantin itu tanpa berkedip aku tersadar saat ku dengar kumandang adzan yang cukup nyaring dan juga suara gaduh dari teman-teman ku yang mulai berdiri untuk bersiap melaksanakan sholat isya.

    Sholat isya pun sudah kami laksanakan saatnya makan bersama, salah seorang guru kami sudah memesan nasi bungkus untuk kami semua, “supaya ada rasa kekeluargaannya,” kata seorang guru yang hadir saat itu.

    Tanpa pikir panjang kami semua menyantap makanan itu yang kebetulan aku belum makan dari siang. Saat makan aku duduk di lantai teras kantor menghadap ke arah kelas yang di seberang kantor tepatnya kelas UJP (Usaha Jasa Pariwisata) yang gelap tanpa penerangan yang cukup. Lagi-lagi aku merasakan hal yang aneh disana aku merasa ada seseorang yang sedang melihat apa yang kami lakukan, hal itu membuat makan ku menjadi lambat.

    Makanan yang tersedia sudah kami lahap dengan tak bersisa sedikit pun hanya tertinggal bungkusnya saja yang sudah menggunung di tempat sampah, “ayo kita ngumpul sebentar dan berdoa bersama agar kita bisa lulus,” teriak salah seorang teman ku yang bertubuh jangkung. Kami pun mengiyakan ajakannya, kami berkumpul membentuk lingkaran tepat di tengah lapangan dan kami mulai berdoa dinaungi langit malam yang gelap. Saat kami berdoa ada salah seorang teman cewek ku yang tidak ikut dalam lingkaran memotret kami dengan kamera hp nya, dia berada tepat di belakang ku untuk mengambil gambar.

    Malam itu pun berakhir sekitar jam 9 malam, karena rumah ku dekat jadi ku memilih untuk jalan kaki saja walaupun saat jalan pulang aku sempat merinding saat melewati pohon besar di persimpangan menuju jalan rumah ku.

    ***
    Keesokan harinya, hari pertama UAN aku datang lebih awal dari biasanya, dan aku datang bersama teman ku. Kami berdua duduk di dekat taman sambil membaca kembali soal yang diperkirakan keluar nantinya.

    Aku masih ingat saat itu jam setengah 8, teman ku yang malam tadi memotret kami datang dan dia langsung heboh memanggil kami semua, merasa heran aku pun menghampiri dia dan melihat apa yang dia hebohkan. Ternyata foto kami malam tadi menyimpan keganjilan.

    “Tadi pagi setelah aku cek lagi foto ini aku nemuin ini,” katanya sambil menunjuk bagian sisi kanan foto. Aku yang awalnya tidak melihat apa yang aneh meminta dia untuk zoom foto itu, dan bisa kulihat apa yang aneh, ternyata di foto itu tepat di depan kelas UJP berdirilah dua sosok bayangan perempuan dengan rambut panjang dan matanya yang hitam berbaju putih yang bagian bawahnya melayang, sosok pertama sebelah kiri seperti membawa bayi dan sosok kedua yang ada disebelah kanan berdiri namun bentuknya kurang jelas. Sangat jelas terlihat sosok pembawa bayi itu melihat ke arah kami yang sedang berdiri di tengah lapangan tatapannya tajam.

    “Kita kan malam tadi enggak gangguin mereka,” kata ku sambil tetap menatap foto di hp itu.

    “Namanya juga sekolah pastilah ada yang penunggunya,” jawab temanku.

    Apa yang kurasakan malam sebelumnya ku ceritakan pada teman ku yang bisa melihat makhluk astral, ternyata itu dibenarkan oleh teman ku itu dan menceritakan apa yang dia lihat.

    Dia bercerita bahwa sosok perempuan yang ada di foto itu awalnya ada di jalan kecil menuju wc, “dia berdiri di depan jalan itu,” kata teman ku, yang ku benarkan karena aku juga merasakan yang sama. Teman ku kembali menjelaskan, “lalu dia berjalan melalui lorong kelas menuju lapangan dan berhenti di depan kantin sebelah kantor kepala sekolah, disana dia cukup lama memandangi kita yang sedang duduk, makanya aku enggak begitu berani lama-lama melihat ke arah itu.” Aku hanya diam mendengarkan ceritanya, dia terus bercerita apa yang dia lihat, “saat kita makan malam tadi sebenarnya dia sudah ada di depan kelas UJP itu melihat kita sampai kita berdiri di tengah lapangan membentuk lingkaran.”

    “Dan akhirnya dia tertangkap oleh kamera hp ?” tanya ku, dan teman ku hanya meangguk.

    ***
    Selesai ujian hari pertama aku bertemu dengan ibu penjaga perpustakaan di sekolah ku, ku ajak ngobrol beliau dan ku ceritakan apa yang terjadi malam sebelumnya, “kalian kan malam tadi makan-makan, harusnya kalian nawarin mereka juga, walau bagaimana pun mereka juga bisa melihat apa yang kalian lakukan, mereka juga makhluk yang juga bisa makan,” jelas ibu itu.

    Aku baru menyadari hal itu, sudah banyak orang yang mengatakan hal yang sama kepada ku, “iya ya bu harusnya ngasih mereka juga, tapi malam tadi makanannya pas bu jadi enggak ada sisa.”

    “Diberi sedikit aja mereka udah senang,” jawab ibu penjaga perpustakaan.

    Ada benarnya mungkin hal itu yang membuat mereka menampakkan diri melalui foto, karena aku yang baru pertama kali melihat penampakan langsung walaupun melalui kamera cukup takjud melihat wujud mereka itu. Sampai-sampai foto itu ku minta dan ku simpan ke komputer ku, kadang-kadang aku terus memperhatikan penampakan itu yang wajahnya tidak begitu menyeramkan sebenarnya mungkin terlihat dia ingin dikasihani atau ingin meminta. Dari situ aku tahu bahwa penampakan makhluk astral hanya berbentuk bayangan putih kebiru-biruan namun sangat jelas.

    Hal itu juga memberikan pelajaran untuk ku bahwa di dunia ini kita tidak tinggal sendiri ada makhluk lain yang juga tinggal di dunia yang fana, kita hanya dipisahkan tirai tipis dengan kehidupan mereka, mereka juga sama dengan kita, mereka bisa senang, bisa sedih, bahkan bisa marah, sama halnya dengan kita, jadi kita juga harus menyadari hal itu tapi jangan sampai kita diperbudak oleh mereka.

    Namun sayangnya foto itu adanya di komputer ku dan komputer ku sekarang masih rusak jadi gak bisa ngambil filenya, semoga nanti aku bisa mengambil foto itu dan akan menjadi dokumentasi yang menarik.


    H2O
    Continue Reading
    Bagi yang tidak tahan dengan cerita yang sedikit mengerikan diharapkan terus membacanya:)

    Hampir satu bulan ini di rumah mulai berdatangan makhluk yang bernama tikus, sampai sekarang aku gak tau kenapa makhluk satu itu diberi nama tikus, mungkin menyesuaikan dengan tingkah lakunya yang gak bersih itu.

    Dengan kebencian yang mendalam pada tikus maka sejak masuknya tikus ke rumah, aku menyatakan perang pada koloni tikus itu, tapi gak pake bambu runcing atau meriam sih.
    Perkelahian pertama terjadi sekitar awal bulan tadi, waktu itu siang hari saat perut ku lapar aku pun memutuskan untuk memasak mie goreng instan, ku buka bungkusnya terus ku siapkan bumbu-bumbunya. Saat sedang asiknya menyiapkan bumbu (kompor belum dinyalakan) aku mendengar bunyi “krssskkkk, kkrssskk” heran dengan bunyi itu aku pun mencari asalnya ternyata ku temukan bunyi itu berasal dari bawah kompor ku, kebetulan di rumah pake kompor gas. Rasa penasaran ku semakin kuat maka ku angkat perlahan kompor itu hampir tidak menimbulkan suara (ya seperti ninja gitu) dan betapa terkejut aku saat menemukan sesosok tikus ‘curut’ (tikus yang kecil, diperkiraan tikus yang gak bisa melihat), tikus itu sedang diam entah apa yang sedang dia pikirkan.

    Karena ambisi untuk menyelesaikan peperangan, ku ambil pisau yang ada di dekat ku dengan perlahan (tapi aku gak ada niat untuk memutilasi sosok itu), aku pegang mata pisau nya lalu ku arahkan pegangan pisau itu mendekat tikus itu, kira-kira 1cm jarak pegangan pisau dengan tikus itu dengan sekuat tekad ku pukulkan pisau tepat di kepala sang tikus yang mungil itu, dalam sekejap pun dia kejang-kejang, melihat masih kejang-kejang dengan sadisnya aku pukulkan lagi pisau itu tapi dengan pelan, dan beberapa saat kemudian dengan suksesnya tikus itu meninggalkan dunia yang fana ini.

    Beberapa minggu setelah kejadian itu tepatnya malam rabu malam tanggal 28 april 2012, waktu sehabis sholat magrib aku memutuskan untuk mengerjakan tugas. Posisi ku saat itu berada di dekat meja tv tepatnya di samping sambil menonton tv tentunya. Sedang asik-asiknya berkutik dengan tugas yang diketik aku dikagetkan dengan kemunculan sosok yang paling aku benci yaitu tikus ‘curut’ dan gilanya dia mendekat ke arah laptop ku (mungkin aja dia juga pengen ikut main) karena kaget maka gerakan aku pun reflek yang membuat tikus itu lari kembali ke bawah meja tv ku.

    Karena genderang perang masih bergema dalam diri maka aku dengan semangat membara ingin membasmi tikus itu. Dengan tanpa mengeluarkan suara sedikit pun aku tunggu tikus itu keluar dari persembunyiannya, sebagai senjata ku ambil botol saus tomat (kebetulan benda terdekat cuma itu) dengan memasang kuda-kuda siap menyerang. Tikus itu keluar kembali, pertama hidungnya yang keluar lalu matanya kemudian kepalanya dan terakhir badannya, dengan antusiasnya ku lemparkan sekerang mungkin botol saus itu ke arah tikus, dan hasilnya ‘croott’ saus itu muncrat ke baju ku dan tikus itu kembali masuk ke bawah tv (tikusnya lepas sedangkan baju penuh dengan saus di bagian lengan, nasib-nasib).

    Dengan dendam yang sangat membara pada tikus itu ditambah dengan saus yang menempel di baju, perlahan dengan langkah yang tidak bersuara ku ambil raket nyamuk (raket listrik yang untuk membunuh nyamuk), dengan ancang-ancang yang pasti ku dekatkan raket itu ke arah tempat dimana tikus itu keluar.

    Beberapa detik kemudian tikus itu pun keluar, pertama hidungnya yang keluar lalu kepalanya, dengan kecepatan tinggi aku pukulkan raket ke arah tikus tapi tikus bergerak lebih cepat (mungkin dia keturunan naruto), syukurnya raket ku gak patah.
    Udah kesal banget sama tuh tikus aku memutuskan untuk berstrategi, aku yang awalnya duduk disamping meja tv sekarang berpindah ke depan meja tv. Beberapa detik kemudian tikus itu keluar kembali, dia berjalan pelan-pelan ke arah pintu sebelum berjalan dia celingukan dulu seperti orang yang mastikan keadaan aman, tikus itu berlari ke arah pintu dengan kecepatan tinggi aku pukulkan raket itu dengan setrum yang masih tinggi sukses mengenai tikus ‘curut’ itu, ku tekan kuat raket sampai tikus itu terjepit dengan kesetrum. Dia kelojotan terkena setrum itu dan dari bagian belakang moncrot cairan, masih dengan dendam hampir satu menit terus ku tekan raket itu untuk memastikan tikus itu tidak berdaya lagi, takut dia hidup kembali ku ambil benda terdekat yaitu barbel 3kg, ku angkat perlahan raket lalu ku pukul pelan barbel di kepala sang tikus dan ternyata dia sudah tak bernyawa.

    Malam itu dengan sukses aku memaksa tikus itu kembali ke alamnya dengan raket listrik. Mungkin terlihat sadis tapi percayalah itu cara terbaik agar rumah anda terhindar dari serangan tikus yang menjijikan itu.

    Semoga tikus-tikus itu diampuni dan dimasukan ke tempat yang sesuai karena sudah meresahkan banyak masyarakat dan ampuni juga diriku yang sudah mengirim tikus itu kembali dengan cara yang cepat.

    Ini hanya sebuah pengalaman bukan cerita horor atau sejenisnya..

    Keep smile.. :)

    H2O
    Continue Reading
    Tiga minggu terakhir ini aku mulai suka baca koran mingguan yang berinisial M K yang seharga 2500 perak, kenapa suka baca koran itu ? kenapa ya ?( mikir-mikir dulu), korannya itu beda dari koran-koran lainnya, bukan dari segi fisik karena yang namanya koran dimana-dimana sama kan kertasnya, karena isi nya yang berbeda dari koran lain, mungkin karena ada peran dari komunitas blogger disini, nih koran lengkap banget isinya dari berita politik, ekonomi, sosial, wisata, budaya, sastra, olahraga, pendidikan, sampai rumah, lengkap banget deh hanya dengan Rp 2500 anda bisa mendapatkan semuanya, udah kayak promotion boy belum.. :)

    Hari minggu tanggal 26 Februari 2012 aku mau beli koran itu lagi, ku kendarai motor ku lalu membawanya berpetualang mencari koran (syukurnya gak naik elang), ku telusuri jalan pramuka gak ada satu pun sinyal-sinyal orang yang jual koran, lalu aku lewat jalan dharma praja keluar jalan a.yani km 5, menyusuri jalan itu perlahan sambil mata celingukan mencari sasaran.

    Biasanya orang-orang yang jualan bensin pinggir jalan ada jual koran itu, entah kenapa hari itu aku gak nemuin satu pun orang yang jualan koran di pinggiran, sampai di lampu merah ku liat ada orang yang menjajakan koran untuk pengguna jalan, karena aku terjebak di tengah kerumunan dan waktu lampunya pun mepet ku urungkan niat untuk beli koran disitu.

    Aku masih mencari-cari orang yang jual koran itu di pinggiran tapi sampai aku ke jalan a.yani km 7 hasil yang didapat nihil. Kok susah banget ya nyari koran hari itu, syukur bensin motor masih banyak jadi sekalian jalan-jalan bentar dulu, heee.

    Karena yang cuma ada jual koran hanya di lampu merah tadi maka aku berniat untuk membeli disitu, ku putar arah ku melewati pasar ahad, namanya juga pasar ahad pastinya hari minggu sesak dan berjejalnya orang-orang yang kebanyakan hanya cuma mejeng, dengan perjuangan akhirnya aku berhasil melewati kemacetan yang cukup membuat kesal di pagi hari.

    Ku pacu motor ku menuju lampu merah itu kembali, dengan perhitungan yang matang aku sampai di lampu merah saat lampu hijau baru berganti ke lampu merah yang artinya aku punya banyak waktu jadi gak usah buru-buru. Sampai di lampu merah entah kenapa mas penjual koran itu langsung menghampiri aku tanpa aku panggil dulu, hebat banget dia bisa tau pikiran aku, “korannya mas ?” tawar dia, “koran M K ada gak ?” tanya ku, “ada nih,” dia mengambilkan koran dari setumpukan korang di tangannya, “berapa ?” tanya ku, “2500 mas,” syukur uangnya pas, ku bayar koran itu dan saat bersamaan bergantilah lampu menjadi hijau, ku bawa motor ku kembali ke markas dengan koran di tangan.

    Dan hasilnya aku bisa membaca koran mingguan itu dengan ditemani kue cincin (kue khas banjar).


    H2O
    Continue Reading
    Hari selasa tanggal 21 Februari 2012 kemarin pergi ke kost nya teman buat ngambil oleh-oleh dia dari Bali.

    Dia ke Bali bukan untuk liburan tapi untuk magang yang sudah diprogramkan kampusnya, sebenarnya sih aku pengen ikut tapi gak jadi karena gak mau menjadi satu-satu nya makhluk berbeda jenis yang akan berpotensi di tinggal di bandara maka aku memutuskan untuk membatalkan niat ku itu.

    Kata dia kemaren di Bali selama 3 minggu dan sempat keliling-keliling Bali juga, jadi iri (aku juga mau ke sanaaaaa!!!).

    Satu hari saat dia udah menginjakan kaki di Banjarmasin lagi, dia sms aku kalau ada yang mau dia kasih, aku udah nebak-nebak apa yang mau kasih, berdasarkan hasil analisis hukum peroleh-olehan biasanya orang akan memberikan oleh-oleh berupa baju berasal dari tempat itu.

    Dan ternyata analisis aku itu benar, dia ngasih aku baju, gak cuma aku sih yang di kassih kedua temen ku juga dikasih.

    Datang ke kos nya (yang jalan menuju kesitu aku hampir lupa), baju-baju itu udah disiapin di kantong plastik putih, ku buka dan ku lihat baju nya. Baju kaosnya warna putih dengan tulisan di depannya 'I Love (lambang) Bali', you know lah bentuk bajunya seperti apa yang sering dipake orang-orang itu.

    Senang sih dikasih baju, apalagi gratis, heheh. Untuk Ika Friscila dan Susan terima kasih banyak ya buat bajunya, meskipun (maaf) agak kekecilan bajunya, but it's okay..

    Thanks So Much... :)


    H2O
    Continue Reading
    Spade Magic Community baru berumur 1 tahun tepatnya sih pada tanggal 14 Februari, mungkin sebagian orang mikir itu disengaja dipas-pasin tanggalnya, sebenarnya gak, pada saat pembentukan dulu kami gak sadar (iya benar, gak sadar) kalau pada saat itu menunjukkan tanggal 14 Febuari jadi secara tidak sengaja juga sih resmi terbentuknya pada tanggal itu.
    Aku jelasin sedikit dulu deh apa itu Spade Magic Community, dari nama sudah kelihatan kalau ini komunitas sulap, yang bertempat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kenapa memilih Spade ? Spade itu artinya lambang sekop pada kartu remi, you know lah yang mana lambangnya, itu kan lambangnya mirip atap rumah, jadi kami ingin komunitas ini menjadi rumah atau wadah untuk pesulap-pesulap Banjarmasin berkumpul, belajar, share, dan memperdalam ilmu dan keahliannya.
    Spade Magic Community (SMC) pertama kali berdiri hanya beranggotakan 7 orang termasuk aku, terbentuknya di rumah salah satu anggota yang menjadi anggota termuda di komunitas, rumah itu juga menjadi markas SMC, juga sebuah toko sulap jadi kami anggota SMC gak perlu jauh-jauh kalau mau beli alat. SMC punya anggota dari yang termuda sekarang dia kelas 1 SMU sampai yang sudah menikah punya anak.
    Kembali ke ultahnya SMC, karena pada tanggal 14 Februari 2012 kemarin orangnya pada sibuk semua jadi dimundurkan ke hari sabtu 18 Februari 2012 kemarin di rumah salah satu anggota yang juga toko sulap itu, pengennya sih foto-foto suasana kemarin tapi karena keasikan ngobrol jadi lupa.
    Sebenarnya bukan perayaan sih tapi lebih ke pendiskusian dan perombakan organisasinya, gimana program ke depannya, juga keterlibatan SMC di Forum Magician Banua. Ultah Spade tahun ini ditandai dengan masuknya 1 orang cewek sebagai anggota baru dengan aliran hipnotis.
    Aku sih bayangin ultah Spade kemarin sebelum berangkat ada birthday cake nya (kan lumayan buat mengganjal perut), tiup lilin sambil nyanyi lagu ulang tahun, terus ada balon ada dimana-mana, pake topi kerucut, (loh, kok malah kayak ultah anak-anak).
    Jadi, kedepannya SMC mempunyai program tapi belum rampung tersusun, bertambahnya anggota, dan mencapai tujuan pertama kami yaitu komunitas kami bisa dikenal masyarakat dan menujukkan sulap itu bukan sihir tapi murni trik juga mampu meningkatkan daya kreatifitas. Tapi kami menegaskan komunitas ini bukan untuk menyaingi komunitas yang sudah ada di Banjarmasin.
    Harapan semua anggota, Spade Magic Community mampu bertahan sampai kapan pun, bisa bermanfaat bagi anggotanya dan bisa mendapatkan alat yang murah. :)

    So, Happy Birthday Spade Magic Community......
    Continue Reading
    Mungkin banyak tempat makan atau rumah makan yang memiliki moto “harga kaki lima, kualitas bintang lima” (kurang lebih sama dengan judul diatas).
    Judul diatas berdasarkan pengalaman ku makan mie ayam di pinggir jalan, kenapa sama dengan restoran ? bukan karena dari kualitas rasa atau penampilan makanannya tapi dari menu yang disediakan. Ini sepenggal cerita pengalaman ku.
    Tanggal 16 Januari 2012 hari senin teman ku bernama Inad (nama samaran-cowok) mengajak ku pergi ke mall bermaksud membeli tas, kami pergi sekitar jam 2 siang.
    Sebelum ke cerita sesuai judul, cerita saat kami di mall.
    Sampai di mall kami langsung menuju salah satu departemen store yang terkenal yang berinisial “M”, tujuannya membeli tas buat teman ku itu, setelah mutar2 di lantai bawah departemen store itu kami naik ke lantai 2 karena tidak ada yang cocok tasnya bukan karena bentuk atau style tas yang tidak bagus tapi harganya yang tidak bersahabat. Sampai di lantai 2 nyari lagi mutar2, ketemu di salah satu sudut bagian tas bermerk dengan inisial “E”, teman ku itu langsung milih2, bongkar2 dalamnya, yang pasti bagian dalam tasnya. Saat disitu ada seorang pramuniaga cewek memperhatikan kami terus-terusan, mungkin kami keren kali ya, hehe. Selidik punya selidik, ternyata pramuniaga tersebut memperhatikan kami bukan karena kami keren, tapi karena bolak-balik nyobain tas yang ada disitu sambil ketawa2 gak jelas, sykurnya aja gak ada petugas RSJ disitu.
    Setelah teman ku menemukan tas yang sesuai selera dia, kami pergi ke kasir. Ternyata di kasir ada perlombaan cepat-cepatan melayani konsumen. Saat konsumen menaruh barangnya di atas meja kasir, kasir langsung menekan tombol waktunya dan secepat mungkin menyelesaikannya, teman ku itu bayar dilayani kasir kurang lebih 1 menitan. Satu pertanyaan dalam hati ku, cepat-cepatan gitu hadiahnya apa ya, salut deh buat mbak nya yang cepat banget bungkusin barangnya.
    Setelah membeli semua yang diperlukan kami pun pulang, tapi kami lapar jadi mampir dulu di pinggir jalan makan mie ayam yang jaraknya sekitar 1 km dari mall.
    Disini nih kenapa judul itu ada.
    Teman ku mesan sama penjualnya, “mas, mie ayam nya 2,” penjual langsung membuatkan dua mangkok mie ayam, lalu penjual mengantarkan ke kami terus dia nanya ke kami, “minum apa mas ?” temen ku langsung jawab, “teh es nya 2” tiba-tiba secara tak terduga penjual itu menjawab, “disini gak ada teh es,” aku yang lagi ngaduk2 mie ayam kaget dan menatap temen ku yang juga kaget, “hah gak ada, yang ada apa ?” “es kelapa muda ada tuh mas” temen ku mikir sebentar, sedangkan aku masih bengong mendengar jawaban itu “ya udah es kelapa nya 2,” daripada gak minum. Jadi aku bilang, “ini mie ayam pinggiran kok kayak restoran, teh es aja gak ada, di restoran aja masih ada yang nama nya teh es.” Bukan karena gak suka es kelapa sih tapi kan kalo minumnya teh es bisa hemat sedikit. Salut deh buat penjualnya yang gak jual teh es.
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    HENRY HALIM




    Terlahir 26 tahun lalu.

    Di Kota Seribu Sungai.

    Pemikiran dalam bentuk tulisan.

    Penggemar kopi, meski tak kuat dengan espresso.

    -H2O-

    Labels

    Cerita Ceritaku Fiksi Opini

    Blog Archive

    • ►  2019 (3)
      • ►  April 2019 (1)
      • ►  March 2019 (1)
      • ►  January 2019 (1)
    • ►  2018 (4)
      • ►  October 2018 (1)
      • ►  August 2018 (1)
      • ►  February 2018 (2)
    • ►  2017 (3)
      • ►  October 2017 (1)
      • ►  August 2017 (1)
      • ►  February 2017 (1)
    • ►  2016 (6)
      • ►  October 2016 (2)
      • ►  September 2016 (1)
      • ►  August 2016 (1)
      • ►  May 2016 (1)
      • ►  March 2016 (1)
    • ►  2015 (8)
      • ►  November 2015 (1)
      • ►  October 2015 (2)
      • ►  September 2015 (1)
      • ►  April 2015 (3)
      • ►  March 2015 (1)
    • ►  2014 (5)
      • ►  December 2014 (1)
      • ►  October 2014 (1)
      • ►  June 2014 (1)
      • ►  April 2014 (1)
      • ►  January 2014 (1)
    • ►  2013 (6)
      • ►  October 2013 (2)
      • ►  August 2013 (2)
      • ►  April 2013 (2)
    • ▼  2012 (14)
      • ▼  September 2012 (2)
        • BERETIKA DALAM BLOG
        • TARITIP DI TAKISUNG
      • ►  August 2012 (1)
        • REUNI DI SELA BULAN RAMADHAN
      • ►  July 2012 (1)
        • HARI PERTAMA MAGANG
      • ►  June 2012 (1)
        • FACEBOOK DARI PENGLIHATANKU
      • ►  May 2012 (1)
        • KUNJUNGAN KE BANK MANDIRI
      • ►  April 2012 (3)
        • KUNJUNGAN KE IDX (BURSA EFEK INDONESIA)
        • SEMINAR EMPAT PILAR
        • BERBAGILAH DENGAN HANTU
      • ►  March 2012 (1)
        • Ampuni Tikus Itu
      • ►  February 2012 (3)
        • Demi Koran Mingguan
        • Terima Kasih Untuk Kaosnya
        • HAPPY BIRTHDAY SPADE MAGIC COMMUNITY
      • ►  January 2012 (1)
        • Warung Pinggiran = Restoran
    • ►  2011 (1)
      • ►  June 2011 (1)
    • ►  2010 (6)
      • ►  March 2010 (2)
      • ►  February 2010 (4)
    • ►  2009 (18)
      • ►  December 2009 (4)
      • ►  November 2009 (1)
      • ►  August 2009 (1)
      • ►  July 2009 (2)
      • ►  June 2009 (2)
      • ►  March 2009 (2)
      • ►  February 2009 (2)
      • ►  January 2009 (4)
    • ►  2008 (9)
      • ►  December 2008 (2)
      • ►  November 2008 (7)

    Popular Posts

    • BANGSA BESAR MENGHARGAI SEJARAHNYA
      Bunga Karno pernah berkata, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri.” Indonesia merupakan ne...
    • TRILOGI : MENGHARGAI HIDUP
      Selesai final test di kampus anak-anak Trilogi yang terdiri dari Henry, Yeda dan Andri pergi berlibur ke pantai. Mereka bertiga naik bus da...
    • TAHUN BARU IMLEK BUAT ETNIS TIONGHOA
      14 Februari 2010 bertepatan dengan Tahun Baru Imlek 2561 yang mana tahun ini merupakan tahun Macan Logam . Dimana di tahun Macan Logam ini ...

    ANGGOTA DARI

    Pages

    • BERANDA
    • KONTAK SAYA
    • PRIVACY POLICY
    • DISCLAIMER
    • DISCLOSURE POLICY

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top