FACEBOOK DARI PENGLIHATANKU

June 01, 2012

Sebenarnya sih aku ingin menulis judulnya “Facebook Dari Kacamataku” tapi berhubung aku enggak pake kacamata jadi judulnya seperti diatas. Ngapain dibahas ya kayaknya enggak penting deh.

Siapa sih yang enggak kenal dengan Facebook (FB), mungkin hanya orang-orang di desa yang belum terjangkau listrik dan internet yang tidak mengenal FB dan orang yang ada di alam kubur juga tidak mengenal FB. Dari muda sampai tua tahu dengan FB, anak kecil bahkan balita sekalipun sudah tahu yang namanya FB.

Di Facebook kita bisa menulis status, mengupload dan berbagi foto maupun video, berbagi catatan, chatting, serta tempat promosi yang tepat saat ini. Hampir semua kegiatan di dunia maya bisa kita lakukan di Facebook.

Fenomena Facebook ini sudah memasuki dan menjadi bagian dari kehidupan manusia khususnya para remaja. Kapan pun dan dimana pun para remaja hampir selalu membuka Facebook.
Kita bisa lihat status-status yang ditulis oleh para remaja, baik apa yang sedang dirasakan, dipikirkan, dan apa yang sedang dilakukan.

Sekarang yang ramai menjadi status adalah masalah ‘Galau’, kebanyakan yang aku baca status mengenai kegalauan. Dan yang membuatku bingung adalah punya pacar atau jomblo tetap sama statusnya yaitu ‘Galau’. Sebagai contoh, “diManA Kh paSanGan Hidup Que #galaU,” (harap jangan ditiru tulisan itu) sudah statusnya galau, tulisannya menganut paham Alayisme lagi, ada juga statusnya seperti ini, “punya pacar malah gak diperhatiin, galau nih,” lagi-lagi galau. Pengen banget tuh aku kasih komentar “mending kamu enggak usah hidup aja sekalian, enggak bisa ya enggak galau.” Mungkin jika disurvey lebih dari 80% status remaja sekarang adalah galau, pantesan ya Indonesia majunya lambat banget.

Kita juga sering membaca status yang seperti ini, “Quu lg otw k rumAh,” “lg makan with ayank,” “Duuuhhh, laper bgt nih,” (harap jangan tiru tulisan itu dimana pun) dan masih banyak lagi, sebenarnya status-status seperti itu sudah menyalahgunakan Facebook, kenapa ? Timbul pertanyaan (loh kok kayak Wisben ya), jawabannya adalah karena yang tertulis di kotak status adalah “Apa yang Anda pikirkan ?” bukan “Apa yang sedang Anda lakukan ?” atau “Apa yang sedang Anda rasakan ?” Kita bisa koreksi status kita masing-masing. Mungkin jika Facebook berupa manusia, dia akan demo dengan membawa bendera dan bakar ban lalu akan teriak “hentikan sabotase terhadap saya.”

Facebook juga sekarang sudah merubah kebiasan para remaja, mau tahu kenapa ?

Kalau dulu orang sedang lapar maka urutannya ngambil makan, duduk, baca doa, makan, selesai, doa.
Nah kalau sekarang orang sedang lapar maka urutannya nulis status, ngambil makan, duduk, nulis status, baca doa, makan, selesai, nulis status, doa.

Bisa kita lihat saat lapar dan makan masih sempat-sempatnya nulis status, kenapa enggak sekalian aja makan Facebooknya.

Selain menulis status yang menggunakan bahasa dari paham Alayisme, nama-nama Facebook juga sama seperti itu, kalian tahulah seperti apa namanya.

Beberapa hari yang lalu aku dan temanku iseng-iseng nulis nama di ‘Pencarian’, pertamanya kami iseng nulis nama orang yang sering digunakan seperti nia, lia, putri, adi, adit, dan sebagainya, dengan isengnya ku tuliskan kata sering digunakan oleh penganut Alayisme yaitu “ClaLlu” dan hasilnya yang keluar banyak banget, tidak hanya cewek ternyata cowok juga banyak menggunakan kata itu dengan tulisan seperti itu, seperti “Cwo ClalLu CyAnK Dya” terus ada juga “cwO Setia Dia Clallu” pokonya banyaklah nama semacam itu, aku enggak habis pikir kok banyak orang yang menggunakan nama itu, ada juga tuh yang namanya panjang banget mungkin sekitar 1 km dengan bahasa yang tidak dimengerti dan tulisan yang berasal dari Planet Alay yang sangat susah dibaca, pertanyaanku sih cuma satu tujuannya apa ya ?

Kemarin dosenku menceritakan tentang anggota DPR yang masih banyak yang gaptek, kata beliau “seharusnya rapat-rapat itu tidak perlu lagi bertatap muka, kan sekarang sudah bisa lewat BBM, Facebook atau media sosial lainnya,” terpikir olehku kenapa anggota DPR tidak membuat group tersindiri saja di Facebook kan bisa lebih efektif dan efisien, terlintas satu nama group di otak ku untuk group DPR itu yaitu, “DPR CeTya NeG4r4 ClaLlu.”


Catatan dari saya, jangan tiru tulisan dan bahasa yang berasal dari Planet Alay itu karena dilakukan oleh ahli dan sangat berbahaya bagi kehidupan kita.

Dari Facebook kita bisa melihat fenomena apa dan masalah apa yang sedang hangat terjadi di sekitar dan negara kita.



H2O

You Might Also Like

2 komentar