Pages

  • BERANDA
  • DISCLOSURE POLICY
  • DISCLAIMER
  • PRIVACY POLICY
  • KONTAK SAYA
  • Tentang Henry
facebook instagram

HENRY HALIM OKTAKUSUMA

  • Di bawah langit yang mendung dan diiringi rintik hujan yang mulai turun di hari minggu 7 Desember 2014, kami alumni SMK Bina Banua Banjarmasin Jurusan Teknik Komputer & Jaringan (TKJ) angkatan 2006 mengadakan reuni tidak resmi dan sederhana di Rumah Makan Tlogo Ijo di kawasan Jalan Belitung, Banjarmasin.

    Saya datang sekitar jam 4 sore dan hanya ada tiga orang yang sudah datang lebih dulu, setelah menunggu hampir setengah jam lebih terkumpulah 22 orang.

    Meskipun yang datang hanya 22 orang dari 40 orang yang diundang, namun suasana cukup seru melihat perubahan badan teman-teman seperjuangan dulu. Yang waktu sekolah kurus, kemarin sudah bisa gendut bahkan ada yang mencapai 100 kg, woow (tidak bermaksud menyinggung siapapun). Sedangkan saya, masih sama seperti dulu tetap kurus dan langsing, hehe.
    Beberapa di antara kami juga ada yang membawa istri dan anaknya. Sedangkan saya, masih seperti dulu datang dengan ditemani tas ransel saja, hehhe.

    Topik yang menjadi pembahasan pun masih permasalahan sekolah dulu, bagaimana baik buruknya saat di sekolah, bagaimana tidak mengakui kalau punya perasaan ke cewek atau gebetan. Bully-bully yang khas saat di sekolah dulu pun masih menjadi senjata ampuh bagi mereka. Dan panggilan-panggilan yang tidak sesuai nama pun juga masih melekat pada diri mereka, kecuali saya, hehehe.

    Saat yang lain sibuk membahas masa sekolah, mereka asik membahas Clash of Clans (COC)

    Salah satu diantara kami, manusia yang bernama Aan (yang sedang memegang kepala pada gambar di atas) untuk pertama kalinya ke luar negeri yaitu Singapura, woow. Dia bisa pergi Singapura karena reward yang diberikan dari perusahaan tempat kerjanya, “sekali-sekali ajakin dong, An ke luar negeri” :)

    Sudah jarang saya bisa tertawa bersama mereka, dan yang sedang minum itu adalah manusia dengan intensitas lapar yang tinggi hari itu dan menghabiskan dua porsi nasi sendiran.

    Jika dirubah dalam bentuk angka mereka bisa menjadi angka 100 :) laki-laki berkemeja putih itulah sosok yang dulunya kurus sekarang bisa menjadi gendut sempurna, entah apa yang dia makan.

    Acara yang selesai jam 6 sore itu membuat kami berpisah untuk sementara, entah kapan bisa mengadakan acara reuni lagi. Terimakasih banyak untuk Muhammad Seyman yang sudah rela dan ikhlas menjadi panitia acara meskipun sendirian. Sukses untuk kita semua.

    Inilah penampakan wajah-wajah penghuni kelas TKJ SMK Bina Banua angkatan 2006
    Dari kiri atas :Memet, Zikir & istri, Dwi, Bayu, Ade, Saya, Said, Dimas, Imam Habiro, Imam Hermawan, & Seyman.
    Dari kiri bawah : Ahmad, Aan, Munawarah, Ucok (meskipun bukan orang batak), Fitriana & anak, Maya, Nuril, Linda, Novia, Kholis, & Wira
    Fotogrhaper : Andrie Callista.

    Continue Reading
    Sudah tiga bulan tidak posting di blog ini, beberapa bulan ini saya seperti tidak menemukan sebuah ide pun untuk ditulis. Padahal setiap hari selalu mencoba mencari kegelisahan mengenai suatu kejadian. Namun tidak pernah menemukan ide untuk ditulis, juga karena pekerjaan yang semakin membuat pusing yang bisa membuat otak membeku.

    Entah kenapa dalam postingan ini saya menulis mengenai angkutan umum, mungkin karena sudah jarang melihat angkutan umum banyak yang berkeliaran di jalanan.

    Membahas angkutan umum yang akan pertama kali yang dipikirkan adalah Angkutan Kota atau nama kerennya Angkot. Dengan jenis mobil minibus, Angkot bisa bergerak dengan sangat lincah di jalan bahkan bisa selincah pengemudi sepeda motor. Angkot-angkot yang ada di Kota Banjarmasin atau mungkin juga di kota-kota lainnya selalu membuat kesal pengguna jalan lainnya terutama pengemudi sepeda motor, karena jalurnya selalu dipotong oleh Angkot yang tidak pernah merasa berdosa.

    Angkot yang selincah dan seberani itu kenapa tidak pernah masuk ke dalam film Transformers, ya ? Apa angkot tidak sekeren Bumble Bee atau segagah Optimus Prime ? Padahal di Banjarmasin ada beberapa Angkot yang tampilannya penuh dengan hiasan dan lampu-lampu bahkan ditambah dengan musik keras, ya memang lebih mirip odong-odong sih. Jika Angkot bisa masuk film Transformers, dia ‘kan bisa menjadi karakter yang unik di film tersebut bahkan di jalan macet pun masih bisa mengejar musuh.

    Oke berhenti dulu mengkhayalnya karena sangat mustahil Angkot bisa masuk ke film Transformes.

    Kembali ke hal yang sedikit serius, semakin bertambah tahun dan semakin perkembangan jaman Angkot mulai ditinggalkan masyarakat. Perannya yang dulu sangat dicari masyarakat sekarang berubah menjadi yang sangat dikesalkan masyarakat. Saya masih ingat saat masih kecil dulu, saya bersama ibu pergi kemana saja selalu menggunakan Angkot yang berwarna kuning, dimana saat itu kalau tidak salah ingat biaya Angkot masih kurang seribu rupiah baik jauh maupun dekat. Sampai terakhir saya naik Angkot biayanya sudah tiga ribuan.

    Dulu saya lihat hampir semua Angkot yang beroperasi di jalanan selalu penuh dengan penumpang, namun entah kenapa sekarang sangat jarang saya melihat Angkot penuh seperti dulu. Bahkan jumlah Angkot yang beroperasi pun bisa dihitung dengan jari karena sudah jarang Angkot berkeliaran.

    Mungkin ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab Angkot semakin sedikit di jalanan Banjarmasin, pertama karena tingkat kegengsian anak muda jaman sekarang di Banjarmasin. Berbeda dengan anak muda jaman dulu yang kemana-mana selalu naik Angkot, pergi sekolah, pulang sekolah, nongkrong, bahkan jika bisa ke surga pun naik Angkot. Anak muda jaman sekarang minimal punya satu sepeda motor sehingga jika kita hitung dengan populasi anak muda sekarang hal tersebutlah yang menjadi penyebab kemacetan juga.
    Kedua karena semakin murah dan gampangnya sepeda motor. Ada banyak perusahaan kredit yang bertebaran di Banjarmasin yang memungkinkan orang dengan mudah membeli sepeda motor dan berdampak pada semakin sepinya Angkot di jalan.

    Dua faktor tersebut yang bisa saya dapat saat mengamati fenomena semakin jarangnya Angkot di Banjarmasin. Padahal dalam film Street Society dikatakan salah satu ciri negara maju adalah masyarakatnya kebanyakan menggunakan angkutan umum saat bepergian. Sebagai contohnya lihat saja negara Jepang yang sangat jarang menggunakan mobil atau sepeda motor saat bepergian, mereka lebih memilih menggunakan bis atau kereta. Lalu kenapa negara kita tidak bisa ? Kembali lagi ke atas mungkin faktor gengsi yang tinggi.
    Bisa dikatakan kehadiran Angkot di dalam kehidupan juga menjadi sebuah dilema, ada Angkot maka selalu membuat masalah dalam lalu lintas tapi jika tidak ada Angkot angkutan umum Indonesia juga menjadi lesu. Hal yang penting sebenarnya adalah sang supir, seharusnya untuk menjadi supir Angkot harus melalui ujian terlebih dahulu agar tidak ugal-ugalan dan mengerti mengenai peraturan lalu lintas.

    Demi kemajuan angkutan umum Indonesia semoga Angkot bisa menjadi mobil yang “hebat” di jalanan sebagai awal kemajuan angkutan umum dan diharapkan bisa masuk ke film Transformers.



    -H2O-
    Continue Reading
    Mall merupakan sebuah pusat perbelanjaan dengan tinggi minimal tiga lantai, namun sekarang mall juga menjadi pusat hiburan terutama di daerah yang hanya memiliki satu mall. Tidak hanya toko-toko yang ada di mall tetapi juga pusat permainan dan bioskop.

    Saya tidak terlalu sering ke mall tapi setiap kali ke mall saya meresahkan pakaian perempuan yang berkunjung ke sana, banyak pasangan yang memamerkan pacarnya, adu saing fashion, dan selalu update status sosial media saat di mall, serta yang terakhir remaja yang narsis.

    Entah kenapa para perempuan yang ke mall, banyak dari mereka yang menggunakan pakaian yang terbuka. Apa tujuan mereka memakai pakaian itu ? Padahal mall tempat umum yang banyak sekali orarngnya, apa mereka tidak malu tubuh mereka diliat orang ? Jika ada laki-laki yang sengaja melihat mereka maka mereka akan marah, menurut saya itu suatu hal yang aneh. Tidak ingin dilihat tapi berpakaian supaya dilihat.

    Mungkin teorinya seperti ini, semakin terbuka pakaian seseorang semakin gaul orang itu dan semakin terbuka baju seseorang maka semakin gaya orang itu. Menurut saya, jika perempuan menerapkan teori itu berarti dia tidak gaul.
    Ada baiknya jika di depan pintu masuk mall diberi tulisan, “Berpakaian yang sopan dan tertutup”, karena mall bukanlah tempat diskotik atau semacamnya.

    Banyak orang yang bilang atau merasa ke mall tidak lengkap jika tidak ada pasangan atau pacar. Maka mereka yang datang ke mall dengan pacarnya akan terlihat seperti terlalu memamerkan pacarnya. Misalnya laki-laki yang mempunyai seorang pacar, maka dia akan senang mungkin bangga jika pacarnya memakai pakaian yang terbuka sehingga membuat orang lain ‘ngiler’ melihatnya. Satu pertanyaan saya, apa tujuannya ?

    Beberapa waktu yang lalu saya menyempatkan diri untuk menonton film di bioskop yang ada di mall. Setelah masuk dan memperhatikan para pengunjung, saya rasa terutama kaum perempuan seperti berlomba atau bersaing fashion. Baik dari pakaian, tas, sepatu dengan tinggi yang ekstrim, rambut yang sudah seperti rainbow cake, dan cara berjalan yang dibuat seseksi mungkin, bahkan saya menemukan sesosok laki-laki yang alay dengan sedikit kemayu. Saya tidak habis pikir dengan penampakan-penampakan itu.

    Untuk yang kebiasaan update status mungkin dilakukan oleh semua pengunjung mall, kecuali orang tua yang gaptek. Ciri-cirinya mudah untuk menemukan orang-orang yang senang update itu, yaitu kepalanya menunduk, kedua tangan memegang hp setinggi dada, berjalan lambat atau berhenti, dan mereka yang seperti adalah mereka yang memiliki gadget dengan keluaran terbaru, ya tujuannya jelas untuk sambil pamer gadget.

    Jika kita pergi ke mall maka mata kita akan melihat banyak sekali remaja di sana, saya pernah memerhatikan apa-apa saja yang remaja-remaja itu lakukan jika datang ke mall. Salah satu yang mereka lakukan adalah ber-narsis ria bersama dengan teman. Biasanya mereka melakukan itu di depan toko yang bernilai gengsi tinggi, di bioskop, dan di tempat yang sepi. Entah apa tujuannya untuk narsis seperti di mall.

    Pelajarannya adalah seharusnya kita bisa menempatkan diri di mana kita sedang berada, memantaskan diri dengan tempat yang ada. Jika itu tempat umum yang banyak dikunjungi orang maka berpenampilanlah yang sopan saat dipandang orang lain, dan berbuatlah jangan terlalu berlebihan karena yang namanya tempat umum apa saja bisa terjadi. Dan lebih baik lagi jika tingkat kegengsian seseorang di kota ini diturunkan karena jika diturunkan maka hal-hal yang saya sebutkan di atas tadi akan semakin berkurang, ya tujuannya untuk kebaikan bersama juga.


    -H2O-
    Continue Reading
    Menulis itu menjawab kegelisahan, itulah yang sering dikatakan oleh Raditya Dika. Karena dalam tulisan setiap orang bisa menuangkan kegelisahan ataupun unek-unek yang ada dalam pikiran, sehingga bisa sedikit lega. Bila membaca buku-buku Raditya Dika atau materi stand up dia, maka kita akan tahu bahwa hampir semuanya berawal dari kegelisahan pribadi dia. Begitupun artikel-artikel yang ada di media massa, pasti berawal dari sebuah kegelisahan pada sebuah fenomena yang terjadi sehingga menggugah hati dan pikiran untuk menyampaikan suatu opini tentang fenomena tersebut.

    Menulis itu wadah penampungan khayalan, daripada membicarakan khayalan kita kepada orang lain bisa-bisa dibilang orang aneh. Dalam tulisan kita bisa berimajinasi seliar mungkin sesuka kita, mau kita apakan suatu cerita, mau seperti apa cerita itu kita yang menentukan. Simpelnya tulisan adalah sebuah dunia yang bisa kita utak-atik sesuka hati.

    Menulis itu mengasah kreatifitas seseorang. Banyak bentuk kreatifitas yang bisa kita tuangkan dalam menulis, baik itu kreatifitas ide cerita, kreatifitas pemilihan diksi, kreatifitas pembentukan tokoh, dan kreatifitas permainan alur dalam cerita.
    Menulis itu dapat merubah pemikiran dan prinsip seseorang. Hal ini biasanya dapat ditemui dalam sebuah artikel opini, dimana seseorang menyampaikan pendapatnya yang didukung sebuah referensi. Opini-opini ataupun artikel yang ada di media massa mampu merubah pandangan pembaca terhadap suatu fenomena. Bahkan sebuah tulisan bisa merubah image seseorang di mata publik.

    Tidak hanya opini atau artikel, novel pun juga bisa merubah hidup seseorang. Salah satu contohnya novel berjudul Dan Hujan Pun Berhenti yang ditulis oleh Farida Susanty dapat merubah seseorang. Salah seorang pembacanya mengirimi pesan pada Farida yang menceritakan bahwa dia sudah putus asa dengan hidup dan ingin bunuh diri, namun adiknya meminta dia untuk membaca Dan Hujan Pun Berhenti yang akhirnya dia membatalkan niatnya untuk bunuh diri dan terus berjuang dalam hidup. Itulah kenapa sebuah tulisan mampu merubah seseorang yang bahkan tidak kita kenal sekalipun.

    Menulis itu bekerja untuk keabadian, ya itulah dikatakan oleh Umar Kayam. Contoh sederhana saja puisi karya Chairil Anwar yang berjudul Aku sampai generasi sekarang pun masih mengetahuinya, padahal Chairil sudah lama meninggal. Itulah yang dimaksud dengan keabadian, meskipun fisiknya sudah tiada namun karya-karyanya tetap abadi di dunia. Jika ingin terus diingat oleh orang banyak maka buatlah karya dan salah satu caranya adalah dengan menulis.

    Menulis itu bisa menghasilkan uang. Banyak orang yang berpikiran bahwa menulis tidak menghasilkan uang, tidak menjajikan, dan sebagainya. Itu tidak benar, jika kita ingin berusaha maka menulis pun bisa menghasilkan uang. Jika belum mampu membuat dalam bentuk buku maka menulislah untuk media massa, baik itu surat kabar maupun majalah. Dengan mengirimkan artikel, cerpen, bahkan sebuah berita kita bisa mendapatkan honor. Apalagi jika kita bisa membuat novel dan dijual di toko buku, royalti dari penjualan buku sudah pasti kita dapatkan.

    Bagi saya sendiri, menulis itu kegiatan yang menyenangkan. Bisa mengekspresikan hal yang tidak bisa dilakukan dengan berbicara, bebas untuk menulis atau menceritakan apapun tanpa takut tidak ada yang mau mendengarkan.

    Menulis itu juga bisa mengisi waktu kosong. Jika biasanya waktu kosong diisi dengan melamun dan berkhayal, maka lebih baik isilah dengan menulis. Karena dengan menulis khayalan dan lamunan kita bisa berubah menjadi suatu hal yang menarik untuk dibaca oleh orang.

    Menulis itu kegiatan yang bisa dilakukan oleh semua orang bahkan anak kecil sekalipun. Banyak orang yang bilang menulis memerlukan bakat padahal itu tidak, bakat hanyalah pendukung karena yang terpenting dan utama adalah kemauan dan kerja keras. Sehebat apapun bakat yang dimiliki jika tidak dilatih maka akan sia-sia.

    Menulis itu melatih kita untuk peka pada apa yang terjadi di sekitar. Terutama bagi penulis artikel, kehidupan sosial yang terjadi sehari-hari merupakan tambang ide dalam membangun tulisannya. Bahkan penulis novel sekalipun disaat buntu akan ide cerita biasanya mereka akan melihat-lihat keadaan sekitar, simpelnya mereka akan bersosialisasi untuk mendapatkan ide cerita. Kemudian jika di lingkungan sekitar terdapat hal yang tidak enak atau mengganggu kita bisa menulisnya untuk dikirim ke media massa. Itulah kenapa menulis bisa membuat kita lebih peka pada keadaan sekitar.

    Kesimpulannya, menulis itu bermanfaat bagi kita semua apalagi untuk anak-anak dalam mengembangkan pikiran mereka dan daya kreatifitasnya. Maka berilah ruang untuk mereka yang ingin berkreasi dalam menulis.


    -H2O-
    Continue Reading
    Sakit adalah isyarat dari Tuhan kepada manusia untuk mengistirahatkan tubuhnya. Sakit sebenarnya suatu hikmah baik bagi penderitanya maupun bagi orang lain, karena mengingatkan kita bahwa tubuh manusia mempunyai batas.

    Berbicara tentang sakit tidak terlepas dari rumah sakit, tempat di mana orang sakit menjadi lebih sakit saat bayar terutama sakit hati. Hari minggu tanggal 19 januari 2014 saya menjenguk rekan kantor yang sedang sakit, beliau terkena serangan jantung. Pada saat masuk rumah sakit saya sedikit terkejut karena halaman di depan kamar pasien banjir. Jika rumah sakit dengan keadaan seperti itu menunjukkan tempat tersebut tidak higenis untuk pasien, pertanyaannya adalah kenapa drainasenya tidak berfungsi normal ? Hal itu membuat pelayanan rumah sakit kesannya kurang bagus. Tujuan dari rumah sakit adalah tempat penyembuhan pasien, tapi jika rumah sakitnya tidak higenis tidak menutup kemungkinan pasien terkena penyakit lain lagi.

    Kemudian pada tahun 2012 yang lalu saat menjenguk kakek saya, saya menginap di sana dan betapa terkejutnya saya mendapati banyak tikus yang berkeliaran bahkan ukuran tikusnya besar-besar dan yang lebih mengejutkan lagi kucing yang ada di situ tidak berani mendekati tikus-tikus itu. Setelah pagi saya lihat keadaan lingkungan sekitar kamar kakek saya dirawat, ternyata selokannya sangat kotor dan berbau pantas saja tikus-tikusnya sebesar itu.

    Pelayanan prima yang diberikan rumah sakit bukan hanya dari cepatnya penanganan dan pemeriksaan teratur tetapi juga dari segi kebersihan lingkungan sekitar kamar pasien terutama untuk kelas bukan VIP atau VVIP. Karena yang bukan hanya orang-orang kaya saja yang sakit.

    Saya bingung kenapa kebersihan lingkungan sekitar kamar non VIP seperti tidak diperhatikan ? Bukankan rumah sakit memiliki petugas kebersihan yang sudah memiliki tugas dan tanggung jawabnya. Yang seharusnya dilakukan pembersihan berkala pada selokan, drainase dan lingkungan sekitar kamar pasien.

    Setelah saya melihat itu semua, tidak heran jika banyak pasien yang lebih memilih untuk pulang dan tidak betah di rumah sakit. Menurut saya kebersihan rumah sakit sangat penting mengingat tujuan orang ke rumah sakit adalah berobat dan untuk sembuh, percuma dokter dan perawatnya menggunakan masker tetapi lingkungan sekitar tidak higenis. Rumah saja harus dijaga kebersihannya, kenapa rumah sakit tidak ?


    -H2O-
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    HENRY HALIM




    Terlahir 26 tahun lalu.

    Di Kota Seribu Sungai.

    Pemikiran dalam bentuk tulisan.

    Penggemar kopi, meski tak kuat dengan espresso.

    -H2O-

    Blog Archive

    • ►  2019 (3)
      • ►  April 2019 (1)
      • ►  March 2019 (1)
      • ►  January 2019 (1)
    • ►  2018 (4)
      • ►  October 2018 (1)
      • ►  August 2018 (1)
      • ►  February 2018 (2)
    • ►  2017 (3)
      • ►  October 2017 (1)
      • ►  August 2017 (1)
      • ►  February 2017 (1)
    • ►  2016 (6)
      • ►  October 2016 (2)
      • ►  September 2016 (1)
      • ►  August 2016 (1)
      • ►  May 2016 (1)
      • ►  March 2016 (1)
    • ►  2015 (8)
      • ►  November 2015 (1)
      • ►  October 2015 (2)
      • ►  September 2015 (1)
      • ►  April 2015 (3)
      • ►  March 2015 (1)
    • ▼  2014 (5)
      • ▼  December 2014 (1)
        • REUNI DI PENGHUJUNG 2014
      • ►  October 2014 (1)
        • DILEMA ANGKOT
      • ►  June 2014 (1)
        • MALL DAN PAMER
      • ►  April 2014 (1)
        • MENULIS ITU …
      • ►  January 2014 (1)
        • RUMAH SAKIT DAN KEBERSIHAN
    • ►  2013 (6)
      • ►  October 2013 (2)
      • ►  August 2013 (2)
      • ►  April 2013 (2)
    • ►  2012 (14)
      • ►  September 2012 (2)
      • ►  August 2012 (1)
      • ►  July 2012 (1)
      • ►  June 2012 (1)
      • ►  May 2012 (1)
      • ►  April 2012 (3)
      • ►  March 2012 (1)
      • ►  February 2012 (3)
      • ►  January 2012 (1)
    • ►  2011 (1)
      • ►  June 2011 (1)
    • ►  2010 (6)
      • ►  March 2010 (2)
      • ►  February 2010 (4)
    • ►  2009 (18)
      • ►  December 2009 (4)
      • ►  November 2009 (1)
      • ►  August 2009 (1)
      • ►  July 2009 (2)
      • ►  June 2009 (2)
      • ►  March 2009 (2)
      • ►  February 2009 (2)
      • ►  January 2009 (4)
    • ►  2008 (9)
      • ►  December 2008 (2)
      • ►  November 2008 (7)

    Pages

    • BERANDA
    • KONTAK SAYA
    • PRIVACY POLICY
    • DISCLAIMER
    • DISCLOSURE POLICY

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top