MALL DAN PAMER

June 11, 2014

Mall merupakan sebuah pusat perbelanjaan dengan tinggi minimal tiga lantai, namun sekarang mall juga menjadi pusat hiburan terutama di daerah yang hanya memiliki satu mall. Tidak hanya toko-toko yang ada di mall tetapi juga pusat permainan dan bioskop.

Saya tidak terlalu sering ke mall tapi setiap kali ke mall saya meresahkan pakaian perempuan yang berkunjung ke sana, banyak pasangan yang memamerkan pacarnya, adu saing fashion, dan selalu update status sosial media saat di mall, serta yang terakhir remaja yang narsis.

Entah kenapa para perempuan yang ke mall, banyak dari mereka yang menggunakan pakaian yang terbuka. Apa tujuan mereka memakai pakaian itu ? Padahal mall tempat umum yang banyak sekali orarngnya, apa mereka tidak malu tubuh mereka diliat orang ? Jika ada laki-laki yang sengaja melihat mereka maka mereka akan marah, menurut saya itu suatu hal yang aneh. Tidak ingin dilihat tapi berpakaian supaya dilihat.

Mungkin teorinya seperti ini, semakin terbuka pakaian seseorang semakin gaul orang itu dan semakin terbuka baju seseorang maka semakin gaya orang itu. Menurut saya, jika perempuan menerapkan teori itu berarti dia tidak gaul.
Ada baiknya jika di depan pintu masuk mall diberi tulisan, “Berpakaian yang sopan dan tertutup”, karena mall bukanlah tempat diskotik atau semacamnya.

Banyak orang yang bilang atau merasa ke mall tidak lengkap jika tidak ada pasangan atau pacar. Maka mereka yang datang ke mall dengan pacarnya akan terlihat seperti terlalu memamerkan pacarnya. Misalnya laki-laki yang mempunyai seorang pacar, maka dia akan senang mungkin bangga jika pacarnya memakai pakaian yang terbuka sehingga membuat orang lain ‘ngiler’ melihatnya. Satu pertanyaan saya, apa tujuannya ?

Beberapa waktu yang lalu saya menyempatkan diri untuk menonton film di bioskop yang ada di mall. Setelah masuk dan memperhatikan para pengunjung, saya rasa terutama kaum perempuan seperti berlomba atau bersaing fashion. Baik dari pakaian, tas, sepatu dengan tinggi yang ekstrim, rambut yang sudah seperti rainbow cake, dan cara berjalan yang dibuat seseksi mungkin, bahkan saya menemukan sesosok laki-laki yang alay dengan sedikit kemayu. Saya tidak habis pikir dengan penampakan-penampakan itu.

Untuk yang kebiasaan update status mungkin dilakukan oleh semua pengunjung mall, kecuali orang tua yang gaptek. Ciri-cirinya mudah untuk menemukan orang-orang yang senang update itu, yaitu kepalanya menunduk, kedua tangan memegang hp setinggi dada, berjalan lambat atau berhenti, dan mereka yang seperti adalah mereka yang memiliki gadget dengan keluaran terbaru, ya tujuannya jelas untuk sambil pamer gadget.

Jika kita pergi ke mall maka mata kita akan melihat banyak sekali remaja di sana, saya pernah memerhatikan apa-apa saja yang remaja-remaja itu lakukan jika datang ke mall. Salah satu yang mereka lakukan adalah ber-narsis ria bersama dengan teman. Biasanya mereka melakukan itu di depan toko yang bernilai gengsi tinggi, di bioskop, dan di tempat yang sepi. Entah apa tujuannya untuk narsis seperti di mall.

Pelajarannya adalah seharusnya kita bisa menempatkan diri di mana kita sedang berada, memantaskan diri dengan tempat yang ada. Jika itu tempat umum yang banyak dikunjungi orang maka berpenampilanlah yang sopan saat dipandang orang lain, dan berbuatlah jangan terlalu berlebihan karena yang namanya tempat umum apa saja bisa terjadi. Dan lebih baik lagi jika tingkat kegengsian seseorang di kota ini diturunkan karena jika diturunkan maka hal-hal yang saya sebutkan di atas tadi akan semakin berkurang, ya tujuannya untuk kebaikan bersama juga.


-H2O-

You Might Also Like

0 komentar