MENULIS ITU …

April 08, 2014

Menulis itu menjawab kegelisahan, itulah yang sering dikatakan oleh Raditya Dika. Karena dalam tulisan setiap orang bisa menuangkan kegelisahan ataupun unek-unek yang ada dalam pikiran, sehingga bisa sedikit lega. Bila membaca buku-buku Raditya Dika atau materi stand up dia, maka kita akan tahu bahwa hampir semuanya berawal dari kegelisahan pribadi dia. Begitupun artikel-artikel yang ada di media massa, pasti berawal dari sebuah kegelisahan pada sebuah fenomena yang terjadi sehingga menggugah hati dan pikiran untuk menyampaikan suatu opini tentang fenomena tersebut.

Menulis itu wadah penampungan khayalan, daripada membicarakan khayalan kita kepada orang lain bisa-bisa dibilang orang aneh. Dalam tulisan kita bisa berimajinasi seliar mungkin sesuka kita, mau kita apakan suatu cerita, mau seperti apa cerita itu kita yang menentukan. Simpelnya tulisan adalah sebuah dunia yang bisa kita utak-atik sesuka hati.

Menulis itu mengasah kreatifitas seseorang. Banyak bentuk kreatifitas yang bisa kita tuangkan dalam menulis, baik itu kreatifitas ide cerita, kreatifitas pemilihan diksi, kreatifitas pembentukan tokoh, dan kreatifitas permainan alur dalam cerita.
Menulis itu dapat merubah pemikiran dan prinsip seseorang. Hal ini biasanya dapat ditemui dalam sebuah artikel opini, dimana seseorang menyampaikan pendapatnya yang didukung sebuah referensi. Opini-opini ataupun artikel yang ada di media massa mampu merubah pandangan pembaca terhadap suatu fenomena. Bahkan sebuah tulisan bisa merubah image seseorang di mata publik.

Tidak hanya opini atau artikel, novel pun juga bisa merubah hidup seseorang. Salah satu contohnya novel berjudul Dan Hujan Pun Berhenti yang ditulis oleh Farida Susanty dapat merubah seseorang. Salah seorang pembacanya mengirimi pesan pada Farida yang menceritakan bahwa dia sudah putus asa dengan hidup dan ingin bunuh diri, namun adiknya meminta dia untuk membaca Dan Hujan Pun Berhenti yang akhirnya dia membatalkan niatnya untuk bunuh diri dan terus berjuang dalam hidup. Itulah kenapa sebuah tulisan mampu merubah seseorang yang bahkan tidak kita kenal sekalipun.

Menulis itu bekerja untuk keabadian, ya itulah dikatakan oleh Umar Kayam. Contoh sederhana saja puisi karya Chairil Anwar yang berjudul Aku sampai generasi sekarang pun masih mengetahuinya, padahal Chairil sudah lama meninggal. Itulah yang dimaksud dengan keabadian, meskipun fisiknya sudah tiada namun karya-karyanya tetap abadi di dunia. Jika ingin terus diingat oleh orang banyak maka buatlah karya dan salah satu caranya adalah dengan menulis.

Menulis itu bisa menghasilkan uang. Banyak orang yang berpikiran bahwa menulis tidak menghasilkan uang, tidak menjajikan, dan sebagainya. Itu tidak benar, jika kita ingin berusaha maka menulis pun bisa menghasilkan uang. Jika belum mampu membuat dalam bentuk buku maka menulislah untuk media massa, baik itu surat kabar maupun majalah. Dengan mengirimkan artikel, cerpen, bahkan sebuah berita kita bisa mendapatkan honor. Apalagi jika kita bisa membuat novel dan dijual di toko buku, royalti dari penjualan buku sudah pasti kita dapatkan.

Bagi saya sendiri, menulis itu kegiatan yang menyenangkan. Bisa mengekspresikan hal yang tidak bisa dilakukan dengan berbicara, bebas untuk menulis atau menceritakan apapun tanpa takut tidak ada yang mau mendengarkan.

Menulis itu juga bisa mengisi waktu kosong. Jika biasanya waktu kosong diisi dengan melamun dan berkhayal, maka lebih baik isilah dengan menulis. Karena dengan menulis khayalan dan lamunan kita bisa berubah menjadi suatu hal yang menarik untuk dibaca oleh orang.

Menulis itu kegiatan yang bisa dilakukan oleh semua orang bahkan anak kecil sekalipun. Banyak orang yang bilang menulis memerlukan bakat padahal itu tidak, bakat hanyalah pendukung karena yang terpenting dan utama adalah kemauan dan kerja keras. Sehebat apapun bakat yang dimiliki jika tidak dilatih maka akan sia-sia.

Menulis itu melatih kita untuk peka pada apa yang terjadi di sekitar. Terutama bagi penulis artikel, kehidupan sosial yang terjadi sehari-hari merupakan tambang ide dalam membangun tulisannya. Bahkan penulis novel sekalipun disaat buntu akan ide cerita biasanya mereka akan melihat-lihat keadaan sekitar, simpelnya mereka akan bersosialisasi untuk mendapatkan ide cerita. Kemudian jika di lingkungan sekitar terdapat hal yang tidak enak atau mengganggu kita bisa menulisnya untuk dikirim ke media massa. Itulah kenapa menulis bisa membuat kita lebih peka pada keadaan sekitar.

Kesimpulannya, menulis itu bermanfaat bagi kita semua apalagi untuk anak-anak dalam mengembangkan pikiran mereka dan daya kreatifitasnya. Maka berilah ruang untuk mereka yang ingin berkreasi dalam menulis.


-H2O-

You Might Also Like

0 komentar