Pages

  • BERANDA
  • DISCLOSURE POLICY
  • DISCLAIMER
  • PRIVACY POLICY
  • KONTAK SAYA
  • Tentang Henry
facebook instagram

HENRY HALIM OKTAKUSUMA

  • Sebagian besar masyarakat sudah mengenal ‘Blog’ anak kecil pun sudah mengenal dan punya blog. Blog yang dulu hanya sebuah diary sekarang menjadi lebih dari itu, blog bisa berisi informasi tentang apapun diantaranya mengenai pariwisata, lifestyle, resensi buku maupun film, bisnis, dan masih banyak lagi.

    Di internet khususnya Blog kita bebas berekspresi dan berkreasi, apapun yang kita mau lakukan bisa disana namun tetap ada batas kewajarannya, agar tidak melewati batas kewajaran itu maka dibentuklah etika dan sekarang juga sudah dibuat hukumnya dalam UU ITE.

    Acara Blogilicious (bekerjasama dengan Telkom, UseeTV, dan komunitas blog) yang saya ikuti ini di sesi pertama dengan narasumber ketua komunitas blog Kayuh Baimbai yaitu Harie Insani Putra, membahas materi Etika Blogging, Facebook, dan Twitter.

    Yang aku tulis ini adalah sedikit rangkuman dari materi yang disampaikan beliau.

    Dalam nge-blog kita bebas mengeluarkan pendapat kita atau ekspresi kita namun kita juga harus beretika di dalamnya, kebebasan berekspresi di dunia internet itu dibatasi salah satunya oleh UU ITE Pasal 27 ayat (3), tujuannya adalah bebas berekspresi tanpa merugikan orang lain, maka dari itu dibuatlah etika online.

    Jika sebuah pelanggaran atau etika dibuat maka pasti ada yang melanggarnya, kenapa sih ada orang yang melanggarnya ? Beberapa jawabannya ada di bawah ini.

    1. Tidak Tahu
    Ada orang yang melanggar etika online itu karena tidak tahu dengan peraturannya sehingga melakukkan apa yang tidak disahkan oleh etika online tersebut.

    2. Masa Bodoh
    Orang ini mengetahui peraturan dan etika online tetapi tetap melanggarnya, dengan kata lain sengaja melakukan pelanggaran.

    3. Popularitas
    Biasanya orang yang mencari popularitas untuk blog-nya dengan meng-copy tulisan orang lain lalu disalin ke dalam blog sendiri.

    4. Sosialisasi yang tidak merata
    Sosialisasi yang tidak merata oleh pemerintah membuat masyarakat yang ada di daerah jauh kurang mengetahui mengenai UU ITE tersebut.

    Beberapa pelanggaran yang sering dilakukan oleh pengguna diantaranya :

    1. Pencemaran nama baik
    Biasanya orang melakukan hal tersebut saat mengalami kekecewaan kepada pihak terkait, karena saking emosinya sehingga menulis di blog pihak yang dianggap mengecewakan tersebut.

    2. Saduran/Modifikasi
    Copy Paste tulisan orang lain atau dari blog lain marak terjadi di dunia maya sekarang, misalnya keyword yang sering dicari tentang “diet sehat” maka banyak blog yang meng-copas postingan mengenai “diet sehat itu” tanpa mencantumkan referensi atau sumber infonya tersebut. Dan ini menjadi pelanggaran hak cipta karya seseorang.

    3. Sumber rujukan
    Kebanyakan blog menuliskan info yang diambil dari blog lain atau tulisan orang lain tanpa mencantumkan sumber rujukan.

    4. Spam
    Di blog Spam berbentuk komentar yang tidak nyambung dengan tulisan yang ada di blog kita. Spam di Facebook biasanya berbentuk iklan dan foto-foto yang di tags yang mana fotonya tersebut tidak beretika.

    5. Copyright Template
    Blog pasti menggunakan sebuah template, template itu bisa kita unduh atau mengedit html yang sudah ada, meskipun itu blog milik kita sendiri tetapi kita jangan menghapus copyright yang tertera di bagian bawah template, karena itu adalah hak cipta dari pembuat template tersebut.

    6. Iklan
    Cara pemasangan iklan yang kurang rapi dan mengganggu pengunjung untuk membaca tulisan di blog kita bisa dikategorikan sebagai Spam juga, karena menyulitkan pengunjung untuk membaca tulisan. Sebaiknya iklan diletakan secara rapi di sidebar.


    Masalah utama dalam blog itu adalah menulis, bagaimana cara kita menulis secara baik dan menyampaikan informasi yang ada dalam tulisan kita itu. Masalah bisa muncul hanya dari kita menulis meskipun tulisan itu pendek.

    Jadi jikapun ingin menuliskan kritik kepada suatu pihak tertentu janganlah tulis nama pihak yang bersangkutan, cukup disamarkan atau ditulis dengan tanda ***, dan tulislah kritikan dengan bahasa yang halus.

    Pesan yang disampaikan Harie Insani Putra adalah jangan takut untuk terus nge-blog namun harus tetap beretika di dalamnya.


    H2O
    Continue Reading
    Kamis, 30 Agustus 2012 karyawan bagian operasional (sebut saja namanya R) PT Pertani tempat aku magang mengajak ke Pelaihari sekitar 2 jam dari Banjarmasin untuk mengantarkan pestisida ke kios tani dan menyerahkan surat ke Dinas Pertanian.

    Selesai dengan urusan di Pelaihari kami melanjutkan perjalan menuju kota Takisung, sekitar 45 menit dari kota Pelaihari. Di Takisung kami mendatangi 2 kios tani yang letaknya saling berdekatan sekitar 200 meter. Saat ngobrol-ngobrol di kios, aku baru tau kalau di Takisung itu banyak banget orang Jawa.

    Jam 1 siang kami selesai di kedua kios, lalu R bertanya “kamu kapan terakhir ke pantai ?” aku mikir sebentar mengingat-ingat, “sekitar 1 tahun yang lalu. Kenapa ?” sambil masuk mobil dia menjawab, “karena tugas kantor udah selesai dan selagi dekat kita ke pantai aja sambil refreshing.”

    Diajak ke pantai di tengah kesibukan siapa yang enggak mau, dengan excited-nya aku jawab “boleh-boleh,” senyum lebar terpampang di wajahku setelah mendapat respon positif dari R tanda dia menyetujui. Dan mobil pun dijalankan menuju Pantai Takisung.

    Sampai di pantai ku lihat pengunjung sedikit banget, saking sedikitnya bisa dihitung dengan jari. Begitu juga dengan halnya para pedagang yang banyak tutup hanya segelintir yang berjualan dikarenakan bukan masa libur.

    Meskipun matahari tidak tertutup apa-apa dan memantulkan panasnya di hamparan pasir, aku memilih untuk berjalan-jalan melihat keadaan pantai.

    Sekarang di bibir pantai diletakan jajaran kubus-kubus batu yang besar, kira-kira gunanya sih supaya kotoran dari laut tidak sampai ke tengah pantai, terus juga mengurangi orang-orang yang terbawa arus.

    Itulah batu yang ada di bibir pantai dan yang duduk di atasnya bukanlah penjaga pantai

    Memang di bagian tengah pantai cukup bersih dari sampah, namun saat aku berjalan agak ke ujung bagian pantai ku temui sampah yang berserakan.

    Sangat disayangkan kurangnya kebersihan di Pantai Takisung menjadikan nilai minus yang harus diperhatikan oleh semua pihak.

    Saat berjalan-jalan, aku melihat dari kejauhan ada beberapa ibu-ibu berjongkok di atas karang yang tidak cukup luas. Karena penasaran dengan apa yang mereka kerjakan aku pun memutuskan untuk mendatanginya.

    Ibu-ibu di atas karang

    Saat aku lihat dari jauh karangnya itu enggak terlalu jauh sih, tapi pas aku jalan kesana ternyata karangnya itu jauh banget, ternyata di pantai pun ada fatamorgana juga.

    Karena posisi karangnya agak ke tengah laut jadi aku jalan memutar supaya enggak basah, kan enggak lucu kalau pulang ke kantor dengan celana dan sepatu yang basah.
    Sampai di atas karang aku melihat-lihat sebentar aktivitas yang dilakukan oleh ibu-ibu itu, ku lihat mereka memukul-mukul karang sampai pecah lalu mengambil seperti daging dan dimasukan ke dalam gelas plastik air minum mineral.

    Karena penasaran aku pun bertanya kepada ibu yang ada di dekat ku, “lagi nyari apa bu ?” aku ikut berjongkok di samping ibu itu, “nyari taritip,” karena saat itu angin cukup deras sehingga suara ibu itu tertelan oleh angin, “nyari apa bu ?” ku ulangi pertanyaan ku, ibu itu menjawab dengan sedikit keras, “nyari taritip nak.”

    Aku yang pertama kali mendengar nama itu bingung, apa itu taritip, sejenis batu kah, atau apa.

    Daripada tambah bingung aku pun bertanya lagi, “taritip itu apa bu ?” ibu itu menjawab sambil terus memukul-mukul karang mencari taritip, “sejenis kijing.”
    Kijing ? Apa lagi kijing itu ? Semakin bingung dengan nama yang baru kali itu aku mendengarnya, meskipun nama-nama itu bahasa banjar tapi aku enggak pernah dengar sebelumnya.

    “Ini loh yang namanya taritip,” ibu itu menunjukkan, “ohh, kerang,” akhirnya aku tau juga nama-nama yang disebutkan tadi.

    Jadi, Taritip itu adalah kerang yang menempal di karang-karang, ibu-ibu itu mengambil dagingnya dengan cara memukul kulit kerang sampai pecah lalu di ambil dagingnya, tapi tidak sedikit juga kerang yang isinya kosong.

    “Dagingnya itu dijual atau dimakan sendiri aja bu ?” tanya ku sambil memperhatikan ibu itu, “kalau dapatnya banyak dijual, tapi kalau sedikit aja dapatnya buat makan di rumah.”

    “Kalau dijual harganya berapa bu ?”

    “Harganya Rp 5000 per gelas minum kecil, tapi enggak bisa tiap hari juga nyarinya, kalau sedang surut kayak gini baru bisa nyari,” jelas ibu itu.

    Ternyata mencari Taritip atau Kijing atau lebih dikenal dengan Kerang itu menjadi kerja sampingan penduduk setempat. Air surut yang menyulitkan para nelayan untuk melaut, maka Taritip pun menjadi alternatif disaat surutnya air.

    Proses pencarian Taritip

    Datang ke pantai tahun ini meskipun sebentar tidak hanya sekedar datang lalu pulang tapi mendapat pengetahuan yang belum pernah ku dapat sebelumnya.

    H2O
    Continue Reading
    Seperti tahun-tahun sebelumnya di bulan Ramadhan, tepatnya tanggal 15 Agustus 2012 diadakan reuni non formal SDN Pemurus Dalam 6, tempatnya kali ini di Rumah Makan Lampau Bulan di Banua Anyar Banjarmasin.

    Bedanya tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya, yang datang lebih banyak dan wajah-wajah yang jarang ketemu akhirnya ketemu lagi.

    Koordinasi acara dilakukan di grup facebook yang dilakukan sekitar seminggu sebelum acara, koordinatornya ketua kelas sepanjang masa Iqro Wisudani yang lagi kampanye dengan panggilan barunya “Dani”, padahal dari SD panggilan terkenalnya Iqro entah apa motifnya.

    Di grup disepakati untuk datang jam 5 sore supaya dijalan tidak terjebak macet, karena aku lagi magang dan pulangnya jam 5 jadi sekalian aja langsung berangkat ke Lampau Bulan. Saat jalan sudah jam 5 lewat, aku mikir sih udah banyak yang datang.
    Sampai di Lampau Bulan motor di parkiran masih sedikit banget, kecurigaan mulai datang “jangan-jangan belum ada yang datang,” dengan melihat keadaan sekitar terlebih dahulu yang masih cukup sepi aku memutuskan untuk sms ketua kelas “tempatnya dimana ?” balasan pun masuk “di dalam.”

    Dengan ilmu sok tau karena belum pernah kesana aku pun berjalan masuk ke bagian sebelah kiri dari rumah makan itu, yang mana sebelah kiri kanannya dipenuhi dengan pondokan lesehan terbuat dari bambu yang disekat-sekat. Aku terus masuk menelusuri lorong itu, tapi tak ada sedikit pun yang menunjukkan tempat yang dimaksud, sang ketua kelas juga tidak kelihatan, timbullah pikiran yang macam-macam, “apa mereka bersembunyi ? Jangan-jangan aku salah tempat, atau apa mereka belum ada yang datang,” spekulasi itu aku buang jauh-jauh dan segeran menelpon si ketua kelas.

    Setelah terjadi percakapan di telpon akhirnya ketua kelas ke parkiran untuk menjemput ku, berasa seperti tamu kehormatan karena dijemput ketua kelas (sepertinya kalimat ini agak lebay deh jadi jangan ditiru ya !!).

    Ternyata tempatnya masuk melalui bagian sebelah kanan rumah makan itu, masuk melewati jalan kecil yang terbuat dari kayu dan beratap rumbia sepertinya. Sampai ke tempat pondokan lesehan yang dimaksud ternyata baru 4 orang yang datang termasuk ketua kelas yaitu Iqro Wisudani, Rizky Noormaliyanti, Riska, dan Arini Inayah (mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan nama dan mohon maaf juga jika saya lupa nama lengkap kalian).

    Sudah jam 5 lewat tapi baru ada 5 orang termasuk aku ada disitu, ternyata tradisi jam karet tetap melekat. Sekitar 5 menit datanglah Mukhlisa Suryani yang sekarang menjadi manajer di ‘Rabbani’.

    Sambil nunggu yang lain datang kami pun foto-foto dulu.

    Percayalah, cowok yang di ujung itu bukan anak yang tersesat

    Bersama ketua kelas sepanjang masa

    Bersama manajer ‘Rabbani’

    Waktu menujukkan hampir jam 6 teman-teman yang lain mulai berdatangan, salah satu dari mereka ditanya yaitu Pramana, “kenapa datangnya lambat ?” cowok berponi kanan itu menjawab dengan santainya, “ngapain cepat-cepat datangnya, paling-paling yang lain datangnya juga lambat,” sungguh sangat tidak berdosa menjawab seperti itu.

    Jangan bingung, yang berkacamata ini bukanlah cowok tapi asli cewek.

    Hari semakin gelap semakin mendekati magrib semakin banyak yang berdatangan, dan yang paling tidak diduga adalah kedatangan sang kepala suku yaitu Yudi yang sekarang lebih sering dipanggil Imis, tidak tau deh darimana asal panggilan itu muncul. Faizah yang sudah nikah bahkan sudah punya 2 anak.

    Karena sudah dekat buka puasa, kami pun mengisi tempat di lesehan berlantai kayu ulin atau kayu besi itu, lebih dari setengah pondokan dikuasai oleh kami, dan tidak lama kemudian adzan magrib pun berkumandang. Saat makanan mulai dibagikan masing-masing orang mendapatkan 1 lauk tapi entah kemana larinya nasi putih karena di bagian aku kekurangan nasi, setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata nasi itu telah disembunyikan oleh satu pelaku.

    Akhirnya ketemu juga nasinya (tempat nasi yang berwarna merah)

    Acara buka bersamanya sih sudah selesai sekitar jam setengah 8 malam, mungkin karena masih ada rasa rindu pada masing-masing jadi kami ngobrol-ngobrol dulu di bagian depan rumah makan, dengan ditemani secangkir kopi hitam yang untungnya manis tapi tidak semanis yang nulis ini sih, hehehe.

    Kebanyakan ngobrolin tentang masa-masa SD, ingatin ada yang suka nangis, berantem, main kelereng, sepak bola, lompat tali, juga ada permainan yang kami nyebutnya ‘Lebok’ entah apa bahasa Indonesianya, cara mainnya sih cuma melemparkan bola tenis ke badan musuh dengan keras, setelah bermain ‘Lebok’ itu dijamin badan pasti merah-merah bahkan ada yang sampai biru memar. Untuk permainan sepak bola perlu dicatat, SDN Pemurus Dalam 6 selalu menang saat bertanding dengan sekolah sebelah.

    Kami juga menceritakan dulu ada beberapa yang naksir dengan lawan jenis, kebiasaan kami yang dulu manggil dengan nama orang tua (ini yang menyebabkan banyak terjadi perkelahian, jangan diteruskan !). Semua memori di SD kembali kami buka pada malam itu, memori dimana kami kembali ingat pada teman-teman sekelas, kejadian-kejadian yang dianggap seru. Waktu satu hari tidak cukup untuk kami kembali berkumpul tapi karena waktu dan kesibukan yang harus memisahkan kami. Acara reuni non formal itu dibubarkan selepas isya mungkin sekitar jam 8.30 malam.

    Saat aku bertemu dengan teman-teman SD ku yang sudah dewasa itu, ada guratan kesuksesan di masing-masing wajah mereka, kami yang dulu seorang bocah yang hanya tau bermain sekarang menjadi sosok yang harus ditiru, cita-cita kami pun sudah mulai terwujud sedikit demi sedikit. Contohnya Bayu Maulana yang sekarang sudah memiliki 3 perusahaan bahkan memiliki impian mendirikan 1000 perusahaan, dia juga sekarang menjadi ustad.

    Disini aku berpikir, jika dulu aku tidak sekolah di SDN Pemurus Dalam 6 mungkin aku tidak menjadi sekarang ini, mungkin hanya ada 1 harapan besar yang kami impikan yaitu kesuksesan yang bisa kita berikan bagi orang lain.

    Semoga pertemuan kita yang akan datang ada banyak perubahan yang terjadi, asal jangan wajah aja sih yang berubah.

    Dari kiri atas : Yudi, Hafiz, Rinja Bayu Wanda, M. Ali Alboub, Satria, Farid, Bobby, Iwan, Bayu Maulana, Yuda, Pramana Saputra, Riska, Henry Halim Oktakusuma, Raddiya, Ridha.
    Dari kiri bawah : Mukhlisa Suryani, Rizky Noormaliyanti, Arini Inayah, Faizah, Aulia Helmina Putri, Elisa

    Mohon maaf jika ada salah dalam penulisan nama, dan namanya yang tidak lengkap.


    H2O
    Continue Reading
    Senin tanggal 2 juli 2012 hari pertama gue magang atau bahasa kerennya Praktek Kerja Organisasi (PKO), gue magang di PT PERTANI (PERSERO) wilayah Kalimantan yang berlangsung sampai dengan tanggal 7 september 2012. Kenapa milih magang disitu ? Karena ada teman gue yang bekerja disitu jadi kemarin lebih mudah ngurusnya untuk magang disitu dan lebih enak jika mencari teman ngobrol atau kalau gue enggak tau harus kemana bisa nanya ke dia.

    Pagi harinya gue bangun seperti biasa yang berbeda cuma tempatnya karena dari hari kemarin gue resmi kost di rumah teman gue. Setelah mandi gue langsung mempersiapkan pakaian yang dipakai buat magang, seperti pada umumnya anak magang itu memakai hem putih dan celana panjang hitam (meskipun sampai sekarang gue gak tau kenapa harus berpakaian seperti itu), dengan perut kosong belum sarapan gue berangkat. Sekitar 5 menit kurang gue sudah sampai ke PT PERTANI karena memang rumah teman gue cukup dekat.

    Saat gue datang kantor masih sepi hanya ada satu orang karyawan yang gue tau setelahnya dia alumni di SMK yang sama dengan gue. Bingung mau mengerjakan apa, gue dekatilah dia dan baru gue dekati dia langsung menyuruh untuk menyapu kantor, untungnya kantor gak terlalu besar jadi serah terima sapu pun berlangsung dengan happy.

    Sekitar 10 menit selesai menyapu mulailah karyawan berdatangan dan gue pun berkenalan dengan sebagian karyawan, proses perkenalannya pun berlangsung dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya (loh kok kayak baca proklamasi ya).

    Sambil nunggu pembimbing gue datang, gue ngobrol-ngbrol dulu dengan karyawan-karyawan, dari yang muda seumuran dengan gue sampai yang paling tua. Sebut saja nama bapak itu Bapak H, beliau bekerja di bagian koperasi umurnya sekitar 60-an deh. Saat asyik ngobrol beliau nanya ke kami, “kalian tau gak apa kepanjangannya BATAK itu ?” kami yang ditanya bingung penuh pertanyaan hanya bertanya kembali “kepanjangannya apa pak ?” Beliau pun menjawab, “BATAK itu kepanjangannya ‘Banyak Akal Tak Akan Kelaparan’,” pantes aja banyak orang batak yang jadi pengacara.

    Lalu juga beliau cerita, “baru-baru ini di kebun binatang disini mendatangkan harimau, ular, dan badak, langsung dari jawa, harimaunya 2 ekor, ular 3 ekor, dan badak 1 ekor. Nah itu mereka lagi buka lowongan kerja, gaji bulan pertamanya 2 juta lalu 3 bulan berikutnya menjadi 15 juta,” karyawan disitu termasuk aku serius mendengarkannya apalagi mendengar gaji yang banyak seperti itu, lalu ada yang nanya, “beneran pak, kerjaannya apa ?” terus beliau jawab dengan muka serius, “beneran, kerjaannya gosokin gigi harimau sampai bersih dan nyisirin bulunya harimau.”

    Beliau berpindah tempat duduk lalu bercerita lagi, “dengar-dengar disini ada membuka lowongan lagi,” menunjuk salah satu karyawan sebut saja Si D, “teman kamu nyari kerjaan kan ? cocok nih kerjaannya,” si D nyahut, “di bagian apa pak ?” dengan tanpa ekspresi beliau menjawab, “di bagian pembersihan gudang.”

    Tanpa diketahui ternyata pembimbing gue telah datang sebutlah Bapak S, jadi tepat jam 10 aku naik ke lantai 2 ke ruangan beliau. Saat masuk gue langsung disuruh oleh beliau untuk membaca Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Sitem Informasi Manjamen (SIM) dari PT PERTANI yang cukup tebal bukunya. Sambil membaca gue ngobrol-ngobrol juga dengan beliau sampai-sampai aku dikasih pengetahuan, ilmu, dan informasi mengenai pemasaran di PT PERTANI.

    Dan disaat makan siang diberi nasi padang karena sedang ada kegiatan penginputan data yang juga dihadiri dari wilayah lain, sehingga pihak konsumsi menjadikan nasi padang kotakan sebagai makan siangnya, pas banget gue belum sarapan paginya dan lebih hemat enggak perlu keluar uang buat makan di luar.

    Semoga PKO ini bisa gue jalani dengan maksimal sehingga hasilnya bisa gue jadikan bahan skripsi dan dalam prosesnya nanti berjalan lancar. Aamiin.



    H2O
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    HENRY HALIM




    Terlahir 26 tahun lalu.

    Di Kota Seribu Sungai.

    Pemikiran dalam bentuk tulisan.

    Penggemar kopi, meski tak kuat dengan espresso.

    -H2O-

    Blog Archive

    • ▼  2019 (3)
      • ▼  April 2019 (1)
        • MANUSIA DAN KEMUNAFIKAN
      • ►  March 2019 (1)
      • ►  January 2019 (1)
    • ►  2018 (4)
      • ►  October 2018 (1)
      • ►  August 2018 (1)
      • ►  February 2018 (2)
    • ►  2017 (3)
      • ►  October 2017 (1)
      • ►  August 2017 (1)
      • ►  February 2017 (1)
    • ►  2016 (6)
      • ►  October 2016 (2)
      • ►  September 2016 (1)
      • ►  August 2016 (1)
      • ►  May 2016 (1)
      • ►  March 2016 (1)
    • ►  2015 (8)
      • ►  November 2015 (1)
      • ►  October 2015 (2)
      • ►  September 2015 (1)
      • ►  April 2015 (3)
      • ►  March 2015 (1)
    • ►  2014 (5)
      • ►  December 2014 (1)
      • ►  October 2014 (1)
      • ►  June 2014 (1)
      • ►  April 2014 (1)
      • ►  January 2014 (1)
    • ►  2013 (6)
      • ►  October 2013 (2)
      • ►  August 2013 (2)
      • ►  April 2013 (2)
    • ►  2012 (14)
      • ►  September 2012 (2)
      • ►  August 2012 (1)
      • ►  July 2012 (1)
      • ►  June 2012 (1)
      • ►  May 2012 (1)
      • ►  April 2012 (3)
      • ►  March 2012 (1)
      • ►  February 2012 (3)
      • ►  January 2012 (1)
    • ►  2011 (1)
      • ►  June 2011 (1)
    • ►  2010 (6)
      • ►  March 2010 (2)
      • ►  February 2010 (4)
    • ►  2009 (18)
      • ►  December 2009 (4)
      • ►  November 2009 (1)
      • ►  August 2009 (1)
      • ►  July 2009 (2)
      • ►  June 2009 (2)
      • ►  March 2009 (2)
      • ►  February 2009 (2)
      • ►  January 2009 (4)
    • ►  2008 (9)
      • ►  December 2008 (2)
      • ►  November 2008 (7)

    Pages

    • BERANDA
    • KONTAK SAYA
    • PRIVACY POLICY
    • DISCLAIMER
    • DISCLOSURE POLICY

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top