ZONA AMAN YANG TIDAK NYAMAN

January 07, 2019

Pict by Pixabay

   Ada banyak orang mengharapkan berada di zona aman dalam hidupnya sebagai jaminan akan kemapanan hingga hari tua. Zona aman yang diharapkan banyak orang biasanya bekerja yang mendapat gaji rutin bulanan, mendapat tunjangan, dan tentunya uang pensiun. Tapi apakah zona aman itu juga menjadi zona nyaman untuk kita?

Zona Aman atau Zona Nyaman?

Masuk ke zona aman berarti masuk ke dalam lingkaran hidup yang berputar secara rutin setiap harinya. Seperti bangun pagi, pergi ke kantor, bekerja hingga jam 5 sore, pulang, bersantai di rumah, tidur malam, dan kembali pagi lagi. Dan menerima gaji bulanan yang sudah pasti. Zona aman bagi kebanyakan orang adalah aman dan stabil dalam perekonomian hidup dan rumah tangga. Meskipun kadang di dalam zona aman itu kita harus merelakan hobi kita, bakat kita, passion kita atau kreatifitas kita. Jika tidak bisa melakukan hal itu semua, bukankah itu bukan zona nyaman bagi kita. Aman tapi tidak nyaman bagi batin kita.

Bagi saya sendiri, zona nyaman itu adalah ketika kita bekerja berdasarkan minat, bakat, passion, dan yang bisa mengeluarkan kreatifitas kita. Meskipun tidak mendapat uang gaji setiap bulannya, meskipun pendapatan tidak pasti sebulan berapa, meskipun tidak ada jaminan akan kemapanan di hari tua, tapi itulah zona nyaman. Bekerja dengan hasil berupa kepuasan batin dan kepuasan jiwa dengan pendapatan yang berapapun diterima.

Karena bekerja dalam tekanan yang tidak ada habisnya, teamwork yang tidak bisa diandalkan, bahkan teman sekantor yang tidak sekoordinasi dengan kita, akhirnya membuat diri sendiri menjadi stress. Rasa bosan dan jenuh pun sangat sering melanda, ingin melepas penat dan liburan seringnya terbentur dengan kerjaan yang dikejar deadline yang seolah tak ada habisnya. Seolah ada satu pihak yang tidak rela melihat para karyawannya tidak terlihat sibuk.

Baca Juga : BEKERJALAH UNTUK IBADAH

Sangat sulit menemukan kenyamanan dalam zona aman itu. Karena orientasinya uang dan kemapanan bukan berorientasi passion atau minat yang dimiliki.

Dan jujur, sekarang saya sangat merasa jenuh di dalam zona aman saya. Kadang saya iri melihat orang-orang yang menikmati di dalam zona nyamannya. Tak ada deadline yang menyiksa, bekerja dengan kebahagiaan hati, tidak ada intrik politik dan persaingan citra untuk mendapatkan posisi.

Jika dulu saat masih kuliah saya berpikir bahwa masuk ke zona aman adalah langkah yang tepat. Tapi setelah masuk beberapa tahun dalam zona aman tersebut, saya menyadari ternyata zona nyaman itulah yang sebenarnya zona aman.

Sayangnya, banyak dari kita yang terlalu takut untuk keluar dari zona aman itu, termasuk saya. Karena terlalu realistis akan sebuah makna kemapanan membuat saya merelakan zona nyaman dan memilih bertahan di zona aman, meskipun itu tidak nyaman.

-H2O-

You Might Also Like

0 komentar