PERTANYAAN SEORANG GURU

August 08, 2013

Beberapa minggu yang lalu saat saya berbincang dengan guru bahasa inggris saya saat masih bersekolah di SMK (yang sekarang sudah menjadi teman kerja), beliau bertanya apakah cara pengajaran beliau selama ini sudah efektif menurut saya ?

Saya teringat 5 tahun yang lalu tepatnya saat saya kelas 3 SMK dan beliau mengajar bahasa inggris setahun penuh di kelas saya. Cara mengajar beliau tidak terlalu serius bahkan beliau bukanlah guru yang suka marah dan termasuk guru yang ramah dan murah senyum, tapi karena hal itulah banyak siswa yang tidak serius saat jam pelajaran beliau. Jika sudah begitu beliau akan menyuruh satu persatu siswa yang tidak fokus atau ribut maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal yang beliau berikan, tidak sedikit teman-teman saya yang tidak bisa menjawab soal tersebut. Karena tidak bisa menjawab maka beliau menghukum dengan menyuruh siswa tersebut untuk push up sebanyak 5-10 kali. Tapi beliau memberikan hukuman tidak dengan sungguh-sungguh atau marah-marah, hanya sekedar peringatan agar tidak diulangi lagi.

Lalu saya menjawab apa yang ditanyakan beliau tadi, “ini bukan sekolah militer pak, jadi menurut saya tidak perlu diberikan hukuman push up pada siswa. Meskipun saya tahu tujuan bapak untuk membuat jera siswa-siswa yang tidak fokus, tapi itu bukanlah cara yang efektif. Mungkin cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan kesempatan mereka untuk memahami dan mengerti pelajaran yang diberikan dalam waktu beberapa menit di kelas, lalu memberikan soal secara langsung kepada mereka dan duduk mereka secara terpisah.”

Meskipun saya jarang mendapat hukuman fisik, tapi saya sangat tidak suka dan tidak setuju dengan guru yang selalu memberikan hukuman secara fisik kepada siswanya, karena sekolah itu bukanlah sekolah militer. Hukuman fisik dengan dipertontonkan kepada siswa lainnya akan membuat malu siswa yang dihukum tersebut, sehingga mental mereka akan selalu malu. Mereka tidak akan percaya diri karena kekurangan atau kelemahan yang mereka miliki, karena sangat sedikit siswa yang menjadikan hukuman sebagai motivasi diri.

Setelah selesai berbincang dengan beliau, saya kembali berpikir bagaimana cara mengajar yang baik pada jaman sekarang ? Memang saya bukan guru tapi sebagai mantan siswa pastinya saya pernah menginginkan cara pengajaran guru yang baik.

Inovasi dan fleksibilitas, dua kata itu muncul begitu saja di pikiran saya. Ya benar, inovasi dan fleksibilitaslah yang diperlukan guru untuk menghadapi siswa-siswa di jaman sekarang. Guru juga harus mengikuti perkembangan jaman yang semakin luas ini.

Kita tahu cara pengajaran selama ini hanyalah berdasarkan buku teks saja yang sering dibawa oleh guru dan siswa lalu diselingi dengan praktek. Banyak siswa yang lebih menyukai praktek daripada teori karena mereka bisa langsung merasakan dan mempraktekan apa yang diteorikan. Untuk beberapa mata pelajaran memang seharusnya lebih banyak praktek daripada teori.

Cara belajar sebenarnya tidak hanya melalui buku teks kurikulum saja, saya ambil contoh pelajaran bahasa inggris. Dalam pelajaran bahasa inggris itu ada reading (membaca), writing (menulis), dan listening (mendengarkan), untuk reading dan writing biasanya menggunakan buku teks, sedangkan listening biasanya belajar di laboratorium bahasa dengan mendengarkan percakapan dari sebuah kaset.

Menurut saya ada cara lain yang bisa ditambahkan oleh guru dalam pembelajaran tiga hal tersebut. Pertama belajar bahasa inggris bisa melalui film, yang pastinya film mancanegara. Karena dengan menonton film siswa bisa mendengar langsung bahasa, percakapan, dan kalimat yang sering digunakan di Amerika dan Eropa. Generasi sekarang adalah generasi yang suka menonton maka dengan film para siswa akan lebih tertarik dan menyenangkan dalam belajar sehingga mereka tidak bosan.

Kedua, belajar bahasa inggris melalui lagu. Lagu-lagu berbahasa inggris sekarang sudah banyak sekali dan sering didengar oleh anak-anak jaman sekarang. Dengan melalui lagu para siswa bisa langsung mempraktekan pengucapan sebuah kata, menulis kembali lirik lagunya, dan bisa memahaminya. Ketiga, guru bisa menggunakan majalah atau buku berbahasa inggris sebagai media pembelajaran.

Melalui film, lagu, majalah atau buku berbahasa inggris siswa tidak hanya belajar reading, writing, dan listening tetapi mereka juga belajar tenses, speaking, dan mengetahui cara percakapan di Amerika dan Eropa. Sekali lagi fleksibilatas guru jaman sekarang sangat penting, cara pembelajaran yang kreatif dan berbedalah yang diperlukan sekarang.

Apa yang saya utarakan di atas hanya pendapat dan pemikiran saya, yang pastinya juga ada positif dan negatifnya. Tapi yang pasti seorang guru harus lebih fleksibel dan inovatif dalam menghadapi para siswa yang mengikuti perkembangan jaman, jika tidak fleksibel dan masih dengan metode pembelajaran tradisional maka jangan heran jika siswa merasa bosan dan tidak tertarik dalam belajar.


-H2O-

You Might Also Like

2 komentar