KINYORU MATSURI : KREATIFITAS ANAK BANUA DI FESTIVAL JEPANG

November 17, 2015



Kinyoru Matsuri atau yang artinya Festival Malam Emas, rutin diselenggarakan oleh SMAN 2 Banjarmasin. Karena bertajuk Festival Malam Emas maka acara pun dimulai sore hari dari jam 4 sore sampai malam yang kebetulan kemarin pada malam minggu atau jomblo bilang sabtu malam #apasih.




Acara yang dibuka dengan perlombaan menyanyikan lagu Jepang membuka meriahnya acara festival tersebut. Yang sempat saya dengarkan beberapa peserta membawakan lagu dari band One Ok Rock.

Ada banyak stand di acara tersebut, dari stand makanan, souvenir, baju dan jaket, sampai game. Dan hampir semua stand diserbu oleh pengunjung.

Setelah penampilan dari peserta di lomba menyanyi, selanjutnya perlombaan fashion show dari peserta untuk kategori Yukata. Bagi yang belum tahu, Yukata itu kimono yang berbahan tipis agar pemakainya merasa sejuk, biasanya Yukata dipakai di musim panas. Bagi yang tidak tahu kimono itu apa, cari tahu sendiri aja deh.

Namun, acara sempat ditunda karena hujan tiba-tiba turun di tengah acara. Meskipun hujan animo pengunjung tidak berkurang bahkan cosplay (costum player) yang hanya berkunjung/bukan peserta juga semakin banyak berdatangan.

Selain acara yang sukses dan bisa menghadirkan bintang tamu cosplay dari Jakarta, saya juga kagum dengan antusias peserta anak-anak Banjarmasin yang sangat kreatif dalam mendesain cosplay mereka.

Dan yang sangat mencuri perhatian adanya cosplay Gundam.


Selain kagum dengan kreatifitasnya membuat cosplay Gundam, saya juga kagum dengan orang di dalamnya. Kagum karena dia tahan panas dan tahan pengap di dalam kostum, ditambah kostum yang berat karena terbuat dari kayu. Salut deh buat masnya.

Para cosplayer yang menjadi peserta ada yang perseorangan dan tim, dimana mereka menunjukan akting dari salah satu adegan dari anime cosplay mereka. Selain itu ada beberapa peserta yang hanya menunjukan cosplay mereka tanpa berakting.


Sambil menunggu hujan reda dan kebetulan saya berada di depan ruang ganti cosplayer cowok, saya sempat berfoto dengan salah satu peserta.

Hari semakin malam namun kemeriahan acara malah semakin bertambah, apalagi dengan datangnya empat bintang tamu cosplay dari Jakarta menambah para penggemar cosplay semakin bersemangat.

Selain banyaknya stand dan cosplayer yang berkeliaran, di acara tersebut juga ada tempat yang bernama Maid Cafe. Jika makan atau minum di Maid Cafe itu maka akan dilayani oleh para bintang tamu, ya dengan kata lain mereka jadi pelayan. Tapi karena harus mendaftar terlebih dahulu dan harganya tergolong mahal, saya tidak berniat untuk masuk, hehehe.

Mungkin tidak sedikit orang yang tidak mendukung dengan adanya acara-acara festival Jepang semacam ini, karena katanya lebih memilih mengembangkan budaya luar, budaya orang lain daripada budaya sendiri. Memang saya pun juga berpandangan seperti itu, tetapi disamping itu ada segi positifnya bagi remaja-remaja Banjarmasin. Mereka bisa lebih kreatif dalam membuat dan memodifikasi kostum dari tokoh-tokoh anime, tokusatsu, super sentai dan semacamnya. Menurut saya tidak mudah membuat kostum-kostum tersebut.

Namun yang tidak wajar bagi saya banyaknya cosplayer cewek yang sangat terbuka dari segi kostum, alasan mereka karena totalitas agar bisa semirip mungkin. Memang selalu ada sisi negatif dan positifnya, tinggal bagaimana masing-masing individu memahaminya dan yang paling penting peran orang tua.


Inilah suasana ruang ganti cosplayer cowok. Di sini saya hampir jantungan karena melihat hal yang tidak sewajarnya. Pertama sosok berbaju biru dengan kaos kaki belang-belang itu cowok yang memakai kostum Shimakaze, ya Shimakaze ditambah dengan wig kuning panjang.

Kedua, sosok berkimono merah sebelah kanan itu juga membuat saya terkaget-kaget. Gimana tidak kaget, dia memakai kimono cewek, rambut cewek, make up cewek, pokoknya keliatan cewek banget tapi saat bicara bersuara cowok yang ngebass.
Mereka menyebutnya itu cross dress, tapi tetap saja itu banciiiiiiii. #maafradikal.


Meskipun hampir semua cosplay Jepang, tapi tetap ada Kamen Rider yang dari Indonesia. This is Kamen Rider Bima, padahal lebih keren yang Kamen Rider Bima X nya sih, hehhe.

Overall, acaranya sukses dan meriah banget, antusias pengunjung dan peserta juga tinggi banget. Dan SMAN 2 Banjarmasin bisa mengadakan hal serupa lagi, tapi sebagai saran agar bisa memasukan unsur Indonesianya, setidaknya masih ingat dengan budaya sendiri.

Itu aja sih dulu, karena baru pertama kali ke acara Jepang gitu jadi masih belum tahu banget seluk beluknya. Oh ya, dan untuk para cosplayer, jangan cuma budaya luar aja yang dipahamin tapi juga budaya kita sendiri.


-H2O-


Sumber Foto :
- acara.co.id
- Ricky Sunardi

You Might Also Like

6 komentar

  1. dulu pernah ikutan juga yangd sma 2 neh, tp dlu nemenin temen yg jaga stand papercraft, kalo aku sendiri kurang suka sih sama jejepangan.

    ReplyDelete