G30S JANGAN DILUPAKAN

September 30, 2015


Saya pertama kali membaca peristiwa G30S tersebut saat duduk di bangku SD, saya lupa itu kelas berapa. Dalam buku sejarah yang hanya sedikit dijelaskan mengenai peristiwa tersebut, malah membuat penasaran diri saya. Entah kenapa sampai sekolah tingkat tinggi pun masih terbawa satu pertanyaan mengenai peristiwa itu, yaitu kenapa peristiwa G30S itu harus terjadi? Bahkan sampai sekarang pun saya penasaran dengan kebenaran yang sebenar-benarnya sebab terjadinya peristiwa itu.




Saya SD dulu bertanya, “apa salah para jenderal itu sampai dibantai? Kenapa PKI melakukan itu?” Lalu saat naik ke SMP pertanyaan itu terulang bahkan bertambah, “Apakah itu usaha kudeta? Ataukah kepentingan politik? Ataukah ada unsur dendam? Atau itu malah kepentingan pribadi?” Lagi-lagi saya hanya bertanya.

Dan saya ada membaca beberapa artikel, yang menyatakan kecurigaan adanya keterlibatan intelegen dari Amerika Serikat. Karena Indonesia di jaman Bung Karno sangat dekat dengan Uni Soviet yang mana Amerika dan Uni Soviet merupakan musuh besar. Sedangkan Indonesia negara yang kaya dan pantas untuk direbutkan. Namun banyaknya versi yang berbeda membuat saya tidak percaya begitu saja.

Dan entah kenapa juga saya masih tidak begitu percaya pada banyak berita yang mengatakan bahwa dalang dari peristiwa itu adalah Aidit dan dia telah ditangkap. Apakah hanya kecurigaan saya saja, entahlah. Karena tidak lama keluarlah Supersemar, kebetulankah?
Saat kecil dulu setiap tanggal 30 September di televisi selalu disiarkan film G30S, saya sangat ingin menonton bagaimana peristiwa itu versi filmnya. Tapi selalu saja dilarang oleh orang tua.

Setelah pembantaian para jenderal, pasca tahun ’65 pembantaian-pembantai yang lebih mengerikan terjadi. Para tentara menangkap yang “katanya” anggota PKI, mantan anggota, keluarga dari anggota PKI, bahkan yang belum tentu ada kaitan PKI juga ditangkap, ditahan, disiksa lalu dibunuh. Dan pembantaian terbesar di Bali terjadi pada awal tahun 1966, yang sangat tidak mencerminkan sikap budaya Indonesia yang katanya bertuhan dan sopan.

Tujuannya adalah untuk memusnahkan dan membersihkan sampai ke akar unsur PKI di Indonesia. Mungkin tujuannya baik tapi caranya yang sangat traumatis. Jika ditanya apa solusi yang tepat untuk menghilangkan unsur komunis di Indonesia, saya pun tidak mendapat jawabannya.

Peristiwa G30S sangat membekas diingatan rakyat Indonesia, apalagi mereka yang hidup di tahun 60an. Memang sangat traumatis, tapi bukan berarti harus dilupakan. Agar peristiwa keji itu tidak lagi terulang. Apapun alasannya, baik politik, sosial, budaya, agama, suku, apapun itu seharusnya tidak lagi terjadi.

Jika itu terjadi lagi, untuk apa adanya Pancasila yang dibawa terbang tinggi oleh Sang Garuda untuk menaungi kehidupan bermasyarakat di Indonesia.

G30S tidak untuk dilupakan tapi untuk dipelajari agar tidak terulang lagi di masa yang akan datang.



-H2O-

Sumber Foto :
okezone.com

You Might Also Like

2 komentar

  1. aku bahkan sampai sekarang pengetahuan aku tentang g30s masih abu-abu banget, iya dari dulu aku juga curiga sama keterlibataannya amerika, tapi entahnya, curigaku cuma jadi sekedar curiga semata ehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang dibikin abu-abu kok sejarahnya, mungkin akan sangat sangat susah untuk meluruskan dan menyampaikan kebenaran yang sebenarnya.
      Ada beberapa pendapat yang menyatakan keterlibatan Amerika, tapi apa benar atau tidak.
      Setidaknya G30S telah membuat negara ini memiliki sejarah yang kejam yang dilakukan anak bangsa sendiri.

      Thanks Reski sudah mampir. :)

      Delete