Pages

  • BERANDA
  • DISCLOSURE POLICY
  • DISCLAIMER
  • PRIVACY POLICY
  • KONTAK SAYA
  • Tentang Henry
facebook instagram

HENRY HALIM OKTAKUSUMA

  • 9 Agustus 2013 (2 Syawal 1434 H) langit berawan dan mendung. Hari itu saya ingin ke rumah kakek bersama keluarga. Perjalanan dari Banjarbaru menuju Banjarmasin, namun sebelumnya kami mampir terlebih dulu ke kuburan nenek yang berada di Jl. A. Yani Km. 29.

    Sudah lama juga saya tidak ke kubur nenek, saat masuk ke komplek kuburan maka di sebelah kiri akan terlihat kuburan muslim dan di sebelah kanan terlihat kuburan kristen (saya tidak menanyakan apakah itu kuburan kristen protestan atau katolik).

    Sebenarnya tidak ada yang menarik, sama seperti kuburan-kuburan biasanya hanya saja karena hari itu masih dalam suasana lebaran maka cukup banyak orang yang berjiarah dan para pedagang yang berjualan di sekitar komplek makam.

    Tapi menurut saya dibalik sunyinya dan angkernya (bagi sebagian orang) kuburan-kuburan itu ada pelajaran yang bisa kita ambil. Memang jika kita lihat kuburan kristen terlihat lebih mewah (mungkin tradisi mereka) tetapi terlepas dari itu kuburan-kuburan tersebut terlihat berdampingan dengan damainya, para pejiarah pun juga bisa saling menghargai.

    Islam ataupun kristen akan kembali ke tempat asalnya yang sama yaitu tanah. Kuburan saja bisa berdampingan kenapa kita yang masih di dunia ini tidak bisa hidup berdamai antar umat bergama. Memang kita tidak tahu bagaimana kehidupan mereka di dalam kubur sana tetapi berdampingnya kuburan beda agama menunjukkan sikap toleransi yang menjadi nilai kehidupan Pancasila di Indonesia.

    Saya rasa inilah salah satu nilai yang bisa diambil dari berjiarah ke kubur, dimana kita belajar tentang hidup, menghargai hidup diri sendiri, hidup orang lain, maupun kehidupan di bumi ini. Saya harap masyarakat seluruh dunia khususnya masyarakat di Indonesia bisa kembali menjunjung tinggi sikap toleransi, tidak mudah tersulut oleh api profokasi orang-orang munafik, sehingga kehidupan damai yang dicita-citakan semua orang bisa terwujud. Aamiin.


    -H2O-
    Continue Reading
    Beberapa minggu yang lalu saat saya berbincang dengan guru bahasa inggris saya saat masih bersekolah di SMK (yang sekarang sudah menjadi teman kerja), beliau bertanya apakah cara pengajaran beliau selama ini sudah efektif menurut saya ?

    Saya teringat 5 tahun yang lalu tepatnya saat saya kelas 3 SMK dan beliau mengajar bahasa inggris setahun penuh di kelas saya. Cara mengajar beliau tidak terlalu serius bahkan beliau bukanlah guru yang suka marah dan termasuk guru yang ramah dan murah senyum, tapi karena hal itulah banyak siswa yang tidak serius saat jam pelajaran beliau. Jika sudah begitu beliau akan menyuruh satu persatu siswa yang tidak fokus atau ribut maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal yang beliau berikan, tidak sedikit teman-teman saya yang tidak bisa menjawab soal tersebut. Karena tidak bisa menjawab maka beliau menghukum dengan menyuruh siswa tersebut untuk push up sebanyak 5-10 kali. Tapi beliau memberikan hukuman tidak dengan sungguh-sungguh atau marah-marah, hanya sekedar peringatan agar tidak diulangi lagi.

    Lalu saya menjawab apa yang ditanyakan beliau tadi, “ini bukan sekolah militer pak, jadi menurut saya tidak perlu diberikan hukuman push up pada siswa. Meskipun saya tahu tujuan bapak untuk membuat jera siswa-siswa yang tidak fokus, tapi itu bukanlah cara yang efektif. Mungkin cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan kesempatan mereka untuk memahami dan mengerti pelajaran yang diberikan dalam waktu beberapa menit di kelas, lalu memberikan soal secara langsung kepada mereka dan duduk mereka secara terpisah.”

    Meskipun saya jarang mendapat hukuman fisik, tapi saya sangat tidak suka dan tidak setuju dengan guru yang selalu memberikan hukuman secara fisik kepada siswanya, karena sekolah itu bukanlah sekolah militer. Hukuman fisik dengan dipertontonkan kepada siswa lainnya akan membuat malu siswa yang dihukum tersebut, sehingga mental mereka akan selalu malu. Mereka tidak akan percaya diri karena kekurangan atau kelemahan yang mereka miliki, karena sangat sedikit siswa yang menjadikan hukuman sebagai motivasi diri.

    Setelah selesai berbincang dengan beliau, saya kembali berpikir bagaimana cara mengajar yang baik pada jaman sekarang ? Memang saya bukan guru tapi sebagai mantan siswa pastinya saya pernah menginginkan cara pengajaran guru yang baik.

    Inovasi dan fleksibilitas, dua kata itu muncul begitu saja di pikiran saya. Ya benar, inovasi dan fleksibilitaslah yang diperlukan guru untuk menghadapi siswa-siswa di jaman sekarang. Guru juga harus mengikuti perkembangan jaman yang semakin luas ini.

    Kita tahu cara pengajaran selama ini hanyalah berdasarkan buku teks saja yang sering dibawa oleh guru dan siswa lalu diselingi dengan praktek. Banyak siswa yang lebih menyukai praktek daripada teori karena mereka bisa langsung merasakan dan mempraktekan apa yang diteorikan. Untuk beberapa mata pelajaran memang seharusnya lebih banyak praktek daripada teori.

    Cara belajar sebenarnya tidak hanya melalui buku teks kurikulum saja, saya ambil contoh pelajaran bahasa inggris. Dalam pelajaran bahasa inggris itu ada reading (membaca), writing (menulis), dan listening (mendengarkan), untuk reading dan writing biasanya menggunakan buku teks, sedangkan listening biasanya belajar di laboratorium bahasa dengan mendengarkan percakapan dari sebuah kaset.

    Menurut saya ada cara lain yang bisa ditambahkan oleh guru dalam pembelajaran tiga hal tersebut. Pertama belajar bahasa inggris bisa melalui film, yang pastinya film mancanegara. Karena dengan menonton film siswa bisa mendengar langsung bahasa, percakapan, dan kalimat yang sering digunakan di Amerika dan Eropa. Generasi sekarang adalah generasi yang suka menonton maka dengan film para siswa akan lebih tertarik dan menyenangkan dalam belajar sehingga mereka tidak bosan.

    Kedua, belajar bahasa inggris melalui lagu. Lagu-lagu berbahasa inggris sekarang sudah banyak sekali dan sering didengar oleh anak-anak jaman sekarang. Dengan melalui lagu para siswa bisa langsung mempraktekan pengucapan sebuah kata, menulis kembali lirik lagunya, dan bisa memahaminya. Ketiga, guru bisa menggunakan majalah atau buku berbahasa inggris sebagai media pembelajaran.

    Melalui film, lagu, majalah atau buku berbahasa inggris siswa tidak hanya belajar reading, writing, dan listening tetapi mereka juga belajar tenses, speaking, dan mengetahui cara percakapan di Amerika dan Eropa. Sekali lagi fleksibilatas guru jaman sekarang sangat penting, cara pembelajaran yang kreatif dan berbedalah yang diperlukan sekarang.

    Apa yang saya utarakan di atas hanya pendapat dan pemikiran saya, yang pastinya juga ada positif dan negatifnya. Tapi yang pasti seorang guru harus lebih fleksibel dan inovatif dalam menghadapi para siswa yang mengikuti perkembangan jaman, jika tidak fleksibel dan masih dengan metode pembelajaran tradisional maka jangan heran jika siswa merasa bosan dan tidak tertarik dalam belajar.


    -H2O-
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    HENRY HALIM




    Terlahir 26 tahun lalu.

    Di Kota Seribu Sungai.

    Pemikiran dalam bentuk tulisan.

    Penggemar kopi, meski tak kuat dengan espresso.

    -H2O-

    Blog Archive

    • ►  2019 (3)
      • ►  April 2019 (1)
      • ►  March 2019 (1)
      • ►  January 2019 (1)
    • ►  2018 (4)
      • ►  October 2018 (1)
      • ►  August 2018 (1)
      • ►  February 2018 (2)
    • ►  2017 (3)
      • ►  October 2017 (1)
      • ►  August 2017 (1)
      • ►  February 2017 (1)
    • ►  2016 (6)
      • ►  October 2016 (2)
      • ►  September 2016 (1)
      • ►  August 2016 (1)
      • ►  May 2016 (1)
      • ►  March 2016 (1)
    • ►  2015 (8)
      • ►  November 2015 (1)
      • ►  October 2015 (2)
      • ►  September 2015 (1)
      • ►  April 2015 (3)
      • ►  March 2015 (1)
    • ►  2014 (5)
      • ►  December 2014 (1)
      • ►  October 2014 (1)
      • ►  June 2014 (1)
      • ►  April 2014 (1)
      • ►  January 2014 (1)
    • ▼  2013 (6)
      • ►  October 2013 (2)
      • ▼  August 2013 (2)
        • KUBURAN SAJA BERDAMAI
        • PERTANYAAN SEORANG GURU
      • ►  April 2013 (2)
    • ►  2012 (14)
      • ►  September 2012 (2)
      • ►  August 2012 (1)
      • ►  July 2012 (1)
      • ►  June 2012 (1)
      • ►  May 2012 (1)
      • ►  April 2012 (3)
      • ►  March 2012 (1)
      • ►  February 2012 (3)
      • ►  January 2012 (1)
    • ►  2011 (1)
      • ►  June 2011 (1)
    • ►  2010 (6)
      • ►  March 2010 (2)
      • ►  February 2010 (4)
    • ►  2009 (18)
      • ►  December 2009 (4)
      • ►  November 2009 (1)
      • ►  August 2009 (1)
      • ►  July 2009 (2)
      • ►  June 2009 (2)
      • ►  March 2009 (2)
      • ►  February 2009 (2)
      • ►  January 2009 (4)
    • ►  2008 (9)
      • ►  December 2008 (2)
      • ►  November 2008 (7)

    Pages

    • BERANDA
    • KONTAK SAYA
    • PRIVACY POLICY
    • DISCLAIMER
    • DISCLOSURE POLICY

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top