Pages

  • BERANDA
  • DISCLOSURE POLICY
  • DISCLAIMER
  • PRIVACY POLICY
  • KONTAK SAYA
  • Tentang Henry
facebook instagram

HENRY HALIM OKTAKUSUMA

  • Sebagian besar masyarakat sudah mengenal ‘Blog’ anak kecil pun sudah mengenal dan punya blog. Blog yang dulu hanya sebuah diary sekarang menjadi lebih dari itu, blog bisa berisi informasi tentang apapun diantaranya mengenai pariwisata, lifestyle, resensi buku maupun film, bisnis, dan masih banyak lagi.

    Di internet khususnya Blog kita bebas berekspresi dan berkreasi, apapun yang kita mau lakukan bisa disana namun tetap ada batas kewajarannya, agar tidak melewati batas kewajaran itu maka dibentuklah etika dan sekarang juga sudah dibuat hukumnya dalam UU ITE.

    Acara Blogilicious (bekerjasama dengan Telkom, UseeTV, dan komunitas blog) yang saya ikuti ini di sesi pertama dengan narasumber ketua komunitas blog Kayuh Baimbai yaitu Harie Insani Putra, membahas materi Etika Blogging, Facebook, dan Twitter.

    Yang aku tulis ini adalah sedikit rangkuman dari materi yang disampaikan beliau.

    Dalam nge-blog kita bebas mengeluarkan pendapat kita atau ekspresi kita namun kita juga harus beretika di dalamnya, kebebasan berekspresi di dunia internet itu dibatasi salah satunya oleh UU ITE Pasal 27 ayat (3), tujuannya adalah bebas berekspresi tanpa merugikan orang lain, maka dari itu dibuatlah etika online.

    Jika sebuah pelanggaran atau etika dibuat maka pasti ada yang melanggarnya, kenapa sih ada orang yang melanggarnya ? Beberapa jawabannya ada di bawah ini.

    1. Tidak Tahu
    Ada orang yang melanggar etika online itu karena tidak tahu dengan peraturannya sehingga melakukkan apa yang tidak disahkan oleh etika online tersebut.

    2. Masa Bodoh
    Orang ini mengetahui peraturan dan etika online tetapi tetap melanggarnya, dengan kata lain sengaja melakukan pelanggaran.

    3. Popularitas
    Biasanya orang yang mencari popularitas untuk blog-nya dengan meng-copy tulisan orang lain lalu disalin ke dalam blog sendiri.

    4. Sosialisasi yang tidak merata
    Sosialisasi yang tidak merata oleh pemerintah membuat masyarakat yang ada di daerah jauh kurang mengetahui mengenai UU ITE tersebut.

    Beberapa pelanggaran yang sering dilakukan oleh pengguna diantaranya :

    1. Pencemaran nama baik
    Biasanya orang melakukan hal tersebut saat mengalami kekecewaan kepada pihak terkait, karena saking emosinya sehingga menulis di blog pihak yang dianggap mengecewakan tersebut.

    2. Saduran/Modifikasi
    Copy Paste tulisan orang lain atau dari blog lain marak terjadi di dunia maya sekarang, misalnya keyword yang sering dicari tentang “diet sehat” maka banyak blog yang meng-copas postingan mengenai “diet sehat itu” tanpa mencantumkan referensi atau sumber infonya tersebut. Dan ini menjadi pelanggaran hak cipta karya seseorang.

    3. Sumber rujukan
    Kebanyakan blog menuliskan info yang diambil dari blog lain atau tulisan orang lain tanpa mencantumkan sumber rujukan.

    4. Spam
    Di blog Spam berbentuk komentar yang tidak nyambung dengan tulisan yang ada di blog kita. Spam di Facebook biasanya berbentuk iklan dan foto-foto yang di tags yang mana fotonya tersebut tidak beretika.

    5. Copyright Template
    Blog pasti menggunakan sebuah template, template itu bisa kita unduh atau mengedit html yang sudah ada, meskipun itu blog milik kita sendiri tetapi kita jangan menghapus copyright yang tertera di bagian bawah template, karena itu adalah hak cipta dari pembuat template tersebut.

    6. Iklan
    Cara pemasangan iklan yang kurang rapi dan mengganggu pengunjung untuk membaca tulisan di blog kita bisa dikategorikan sebagai Spam juga, karena menyulitkan pengunjung untuk membaca tulisan. Sebaiknya iklan diletakan secara rapi di sidebar.


    Masalah utama dalam blog itu adalah menulis, bagaimana cara kita menulis secara baik dan menyampaikan informasi yang ada dalam tulisan kita itu. Masalah bisa muncul hanya dari kita menulis meskipun tulisan itu pendek.

    Jadi jikapun ingin menuliskan kritik kepada suatu pihak tertentu janganlah tulis nama pihak yang bersangkutan, cukup disamarkan atau ditulis dengan tanda ***, dan tulislah kritikan dengan bahasa yang halus.

    Pesan yang disampaikan Harie Insani Putra adalah jangan takut untuk terus nge-blog namun harus tetap beretika di dalamnya.


    H2O
    Continue Reading
    Kamis, 30 Agustus 2012 karyawan bagian operasional (sebut saja namanya R) PT Pertani tempat aku magang mengajak ke Pelaihari sekitar 2 jam dari Banjarmasin untuk mengantarkan pestisida ke kios tani dan menyerahkan surat ke Dinas Pertanian.

    Selesai dengan urusan di Pelaihari kami melanjutkan perjalan menuju kota Takisung, sekitar 45 menit dari kota Pelaihari. Di Takisung kami mendatangi 2 kios tani yang letaknya saling berdekatan sekitar 200 meter. Saat ngobrol-ngobrol di kios, aku baru tau kalau di Takisung itu banyak banget orang Jawa.

    Jam 1 siang kami selesai di kedua kios, lalu R bertanya “kamu kapan terakhir ke pantai ?” aku mikir sebentar mengingat-ingat, “sekitar 1 tahun yang lalu. Kenapa ?” sambil masuk mobil dia menjawab, “karena tugas kantor udah selesai dan selagi dekat kita ke pantai aja sambil refreshing.”

    Diajak ke pantai di tengah kesibukan siapa yang enggak mau, dengan excited-nya aku jawab “boleh-boleh,” senyum lebar terpampang di wajahku setelah mendapat respon positif dari R tanda dia menyetujui. Dan mobil pun dijalankan menuju Pantai Takisung.

    Sampai di pantai ku lihat pengunjung sedikit banget, saking sedikitnya bisa dihitung dengan jari. Begitu juga dengan halnya para pedagang yang banyak tutup hanya segelintir yang berjualan dikarenakan bukan masa libur.

    Meskipun matahari tidak tertutup apa-apa dan memantulkan panasnya di hamparan pasir, aku memilih untuk berjalan-jalan melihat keadaan pantai.

    Sekarang di bibir pantai diletakan jajaran kubus-kubus batu yang besar, kira-kira gunanya sih supaya kotoran dari laut tidak sampai ke tengah pantai, terus juga mengurangi orang-orang yang terbawa arus.

    Itulah batu yang ada di bibir pantai dan yang duduk di atasnya bukanlah penjaga pantai

    Memang di bagian tengah pantai cukup bersih dari sampah, namun saat aku berjalan agak ke ujung bagian pantai ku temui sampah yang berserakan.

    Sangat disayangkan kurangnya kebersihan di Pantai Takisung menjadikan nilai minus yang harus diperhatikan oleh semua pihak.

    Saat berjalan-jalan, aku melihat dari kejauhan ada beberapa ibu-ibu berjongkok di atas karang yang tidak cukup luas. Karena penasaran dengan apa yang mereka kerjakan aku pun memutuskan untuk mendatanginya.

    Ibu-ibu di atas karang

    Saat aku lihat dari jauh karangnya itu enggak terlalu jauh sih, tapi pas aku jalan kesana ternyata karangnya itu jauh banget, ternyata di pantai pun ada fatamorgana juga.

    Karena posisi karangnya agak ke tengah laut jadi aku jalan memutar supaya enggak basah, kan enggak lucu kalau pulang ke kantor dengan celana dan sepatu yang basah.
    Sampai di atas karang aku melihat-lihat sebentar aktivitas yang dilakukan oleh ibu-ibu itu, ku lihat mereka memukul-mukul karang sampai pecah lalu mengambil seperti daging dan dimasukan ke dalam gelas plastik air minum mineral.

    Karena penasaran aku pun bertanya kepada ibu yang ada di dekat ku, “lagi nyari apa bu ?” aku ikut berjongkok di samping ibu itu, “nyari taritip,” karena saat itu angin cukup deras sehingga suara ibu itu tertelan oleh angin, “nyari apa bu ?” ku ulangi pertanyaan ku, ibu itu menjawab dengan sedikit keras, “nyari taritip nak.”

    Aku yang pertama kali mendengar nama itu bingung, apa itu taritip, sejenis batu kah, atau apa.

    Daripada tambah bingung aku pun bertanya lagi, “taritip itu apa bu ?” ibu itu menjawab sambil terus memukul-mukul karang mencari taritip, “sejenis kijing.”
    Kijing ? Apa lagi kijing itu ? Semakin bingung dengan nama yang baru kali itu aku mendengarnya, meskipun nama-nama itu bahasa banjar tapi aku enggak pernah dengar sebelumnya.

    “Ini loh yang namanya taritip,” ibu itu menunjukkan, “ohh, kerang,” akhirnya aku tau juga nama-nama yang disebutkan tadi.

    Jadi, Taritip itu adalah kerang yang menempal di karang-karang, ibu-ibu itu mengambil dagingnya dengan cara memukul kulit kerang sampai pecah lalu di ambil dagingnya, tapi tidak sedikit juga kerang yang isinya kosong.

    “Dagingnya itu dijual atau dimakan sendiri aja bu ?” tanya ku sambil memperhatikan ibu itu, “kalau dapatnya banyak dijual, tapi kalau sedikit aja dapatnya buat makan di rumah.”

    “Kalau dijual harganya berapa bu ?”

    “Harganya Rp 5000 per gelas minum kecil, tapi enggak bisa tiap hari juga nyarinya, kalau sedang surut kayak gini baru bisa nyari,” jelas ibu itu.

    Ternyata mencari Taritip atau Kijing atau lebih dikenal dengan Kerang itu menjadi kerja sampingan penduduk setempat. Air surut yang menyulitkan para nelayan untuk melaut, maka Taritip pun menjadi alternatif disaat surutnya air.

    Proses pencarian Taritip

    Datang ke pantai tahun ini meskipun sebentar tidak hanya sekedar datang lalu pulang tapi mendapat pengetahuan yang belum pernah ku dapat sebelumnya.

    H2O
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    HENRY HALIM




    Terlahir 26 tahun lalu.

    Di Kota Seribu Sungai.

    Pemikiran dalam bentuk tulisan.

    Penggemar kopi, meski tak kuat dengan espresso.

    -H2O-

    Blog Archive

    • ►  2019 (3)
      • ►  April 2019 (1)
      • ►  March 2019 (1)
      • ►  January 2019 (1)
    • ►  2018 (4)
      • ►  October 2018 (1)
      • ►  August 2018 (1)
      • ►  February 2018 (2)
    • ►  2017 (3)
      • ►  October 2017 (1)
      • ►  August 2017 (1)
      • ►  February 2017 (1)
    • ►  2016 (6)
      • ►  October 2016 (2)
      • ►  September 2016 (1)
      • ►  August 2016 (1)
      • ►  May 2016 (1)
      • ►  March 2016 (1)
    • ►  2015 (8)
      • ►  November 2015 (1)
      • ►  October 2015 (2)
      • ►  September 2015 (1)
      • ►  April 2015 (3)
      • ►  March 2015 (1)
    • ►  2014 (5)
      • ►  December 2014 (1)
      • ►  October 2014 (1)
      • ►  June 2014 (1)
      • ►  April 2014 (1)
      • ►  January 2014 (1)
    • ►  2013 (6)
      • ►  October 2013 (2)
      • ►  August 2013 (2)
      • ►  April 2013 (2)
    • ▼  2012 (14)
      • ▼  September 2012 (2)
        • BERETIKA DALAM BLOG
        • TARITIP DI TAKISUNG
      • ►  August 2012 (1)
      • ►  July 2012 (1)
      • ►  June 2012 (1)
      • ►  May 2012 (1)
      • ►  April 2012 (3)
      • ►  March 2012 (1)
      • ►  February 2012 (3)
      • ►  January 2012 (1)
    • ►  2011 (1)
      • ►  June 2011 (1)
    • ►  2010 (6)
      • ►  March 2010 (2)
      • ►  February 2010 (4)
    • ►  2009 (18)
      • ►  December 2009 (4)
      • ►  November 2009 (1)
      • ►  August 2009 (1)
      • ►  July 2009 (2)
      • ►  June 2009 (2)
      • ►  March 2009 (2)
      • ►  February 2009 (2)
      • ►  January 2009 (4)
    • ►  2008 (9)
      • ►  December 2008 (2)
      • ►  November 2008 (7)

    Pages

    • BERANDA
    • KONTAK SAYA
    • PRIVACY POLICY
    • DISCLAIMER
    • DISCLOSURE POLICY

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top